Ajak Perbankan Bangun Skala Usaha Peternakan

Kamis 22-02-2018,09:35 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Tingkatkan Komoditas Ternak Menuju Swasembada Daging

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menilai pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Lampung Selatan sekarang ini telah menunjukkan adanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Itu dilihat dari banyaknya masyarakat yang melibatkan diri dalam usaha yang bergerak dibidang peternakan. Hal itu diungkapkan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setkab Lamsel Ir. Mulyadi Saleh mewakili Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan, saat menghadiri acara pertemuan antara pelaku usaha peternakan, pihak Bank dan swata dengan kelompok tani ternak se-Lampung Selatan di Grand Elty Krakatoa Resort Kalianda, Rabu (21/2) kemarin. Mulyadi mengatakan, sasaran utama pembangunan komoditas ternak dikabupaten Lampung Selatan adalah peningkatan produksi melalui peningkatan populasi ternak dalam upaya pencapaian swasembada daging. “Namun dalam beberapa tahun ini masalah peternakan khususnya untuk komoditi daging telah menjadi isu sensitif ditingkat Nasional yang disebabkan dengan masih adanya impor daging dari negara luar ke Indonesia,” ujar Mulyadi. Diungkapkannya, berdasarkan hasil perhitungan produksi daging di Kabupaten Lampung Selatan baru mencapai 80 persen dari kebutuhan konsumsi daging secara nasional. Oleh karena itu, untuk bisa mencukupi kebutuhan tersebut pemerintah saat ini masih mengandalkan daging sapi import. “Untuk menanggulangi persoalan tersebut (import daging, red) maka diperlukan upaya perbaikan di dunia usaha peternakan di kabupaten ini melalui meningkatan produksi daging nasional dengan adanya kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan salah satunya pengaktifan kelompok tani atau gapoktan yang akan dicapai melalui pendampingan dan bimbingan terhadap petani atau peternak, oleh tenaga penyuluh lapangan dan unsur pemerintah baik pusat maupun provinsi dalam upaya mentransfer dan menerapkan tekhnologi dalam rangka mengembangkan pembibitan dan budidaya ternak,” ungkapnya. Dikatakannya, pemerintah telah berupaya mendorong peningatakan pembangunan peternakan dikabupaten Lampung Selatan melalui penyediaan berbagaifasilitas dan dukungan serta menciptakan iklim yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri peternakan. “Meski demikian, peranan pemerintah dalam hal itu tentunya akan semakin berkurang sejalan dengan semakin meningkatnya peran serta masyarakat dan pihak swasta,” katanya. Kedepan, lanjut Mulyadi, tantangan yang dihadapi bidang peternakan di Indonesia akan semakin berat. Apa bila masyarakat peternak di Lamsel tidak sungguh-sungguh membangun peternakan yang tangguh, berbasis sumber daya lokal dan berdaya saing, maka jumlah impor hasil peternakan berupa daging, telur dan susu akan meningkat dengan pesat dari tahun ketahun. “Oleh karena itu, melalui acara ini mumpung ada pihak bank, perusahaan dan para peternak, ada  tiga hal yang bisa kita diskusikan guna meningkatkan pembangunan peternakan di Lampung Selatan seperti diadakannya pembiyaan dari perbankan berupa kredit-kredit lunak tanpa agunan, dibentuknya kemitraan yang menguntungkan bagi peternak kecil, serta mewujudkan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut corporate social responsibility (CSR),” terang Mulyadi. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lamsel drh. Arsyad Husein mengucapkan rasa bangga dan berterimakasih kepada pihak bank, perusahaan dan para peternak yang telah mersepon kegiatan pertemuan yang digelar pihaknya dalam rangka meningkatkan pembangunan dunia peternakan dikabupaten Lampung Selatan. “Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak baik perbankan maupun swasta yang secara sungguh-sungguh dan penuh dedikasi telah berperan serta dalam meningkatkan pembangunan peternakan di Lampung Selatan,” ucapnya. (iwn)
Tags :
Kategori :

Terkait