Laboratorium DLHD Belum Berfungsi Maksimal

KALIANDA – Banyaknya perusahaan swasta yang berdiri di Kabupaten Lampung Selatan sudah pasti akan berdampak terhadap tingginya potensi pencemaran lingkungan. Tapi sayangnya, perkembangan yang terjadi itu tidak bisa diimbangi dengan fasilitas peralatan yang memadai yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Lamsel untuk memantau pencemaran lingkungan diwilayah kabupaten setempat. Pasalnya, laboratorium yang ada di Kantor DLHD belum bisa berfungsi secara maksimal, karena minimnya tenaga teknis di dinas tersebut. Selain itu juga peralatan laboratorium yang dimiliki belum tersedia secara lengkap. Kepala DLHD Lamsel Thamrin, S. Sos, MM mengatakan, kendala yang dihadapi DLHD adalah laboratorium yang belum bisa difungsikan secara maskimal oleh pihaknya selama ini. Padahal menurutnya, keberadaan laboratorium lingkungan hidup di Lamsel sangat diperlukan. “Karena laboratorium belum bisa berfungsi maksimal, maka kami seringkali kesulitan untuk mendeteksi setiap laporan yang masuk terkait adanya indikasi pencemaran lingkungan yang disampaikan masyarakat,” ujar Thamrin kepada Radar Lamsel diruang kerjanya, Rabu (28/2) kemarin. Thamrin mengungkapkan, selama ini untuk melakukan pengujian sample, pihaknya harus bertolak ke Laboraturium yang ada di Provinsi Lampung. Dikarenakan sample dikirim ke provinsi, maka untuk memperoleh hasil dari pengujian pihaknya membutuhkan waktu yang relatif lama. €œ “Kalau saja laboratorium yang kami miliki bisa berfungsi maskimal, tentunya bisa cepat untuk mengetahui hasil pengujian sample dari adanya indikasi pencemaran lingkungan. Sehingga hal itu akan mempermudah kinerja DLHD dalam mengawasi lingkungan diwilayah kabupaten ini,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya berharap kepada pemerintah kabupaten untuk bisa mengalokasikan tenaga khusus untuk ditempatkan di bagian UPT Laboratorium DLHD Lamsel. “Agar laboratorium di dinas ini bisa berfungsi maksimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DLHD,” pungkasnya. (iwn)