WAYSULAN – Warga Desa Purwodadi, Kecamatan Way Sulan turun tangan melakukan perbaikan ruas jalan Purwodadi – Banjarsari yang rusak parah pasca dibangun akhir 2017 lalu. Padahal penanggung jawab pemeliharaan jalan senilai Rp 2.119.300.000.00,- yang bersumber dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Lamsel 2017 itu adalah CV. Duta Bangun Karya. “Rampung akhir 2017, kemudian sempat dilakukan perbaikan alakadarnya oleh rekanan. Sudah itu mereka (rekanan ‘red) tidak lagi melakukan perbaikan walaupun jalannya sudah rusak lagi,” kata Suratno (40) kepada Radar Lamsel, Rabu (21/3) kemarin. Suratno berharap, CV. Duta Bangun Karya tidak tutup mata dengan hasil pengerjaan jalan yang kini sudah rusak parah. Sebab kata dia nominal proyek terbilang cukup besar untuk ruas jalan kabupaten penghubung dua desa itu. Terpisah Kepala Desa Purwodadi Marsono menerangkan, usai dirampungkan Desember 2017 lalu jalan itu sudah pernah ditinjau oleh Asisten Ekobang Mulyadi Saleh. “Dulu pernah ditinjau juga oleh Asisten Ekobang, tetapi pada saat itu memang baru diperbaiki oleh rekanan. Tapi tidak lama setelah itu jalan kembali rusak seperti bubur kalau tersiram hujan,” ungkapnya. Masih kata Marsono, perbaikan yang digelar oleh masyarakatnya bukan instruksi dari rekanan melainkan inisiatif warga melihat buruknya kondisi jalan. “Inisiatif mereka sendiri tidak ada campur tangan rekanan meski jalan masih dalam masa pemeliharaan,” tandasnya. Pada bagian lain Anggota DPRD Lamsel Akbar Gemilang mengatakan terdapat 10 persen dari besaran nominal proyek yang diperuntukan untuk pemeliharaan. Jadi, terusnya kemana dana 10 persen itu kalau tidak untuk perbaikan?. “Itu yang mesti diketahui masyarakat, bahwa setiap proyek ada dana pemeliharaannya. Kalau dana itu tidak dikeluarkan berarti proyek itu mesti dipertanyakan lagi bila perlu dilaporkan saja karena sudah merugikan Pemkab dan masyarakat,” kata dia. Politisi dari Fraksi Golkar ini mengatakan jumlah APBD yang ditelan oleh proyek tersebut cukup besar untuk jalan penghubung desa yakni Rp 2,1 miliar. “Belum tentu jalan ini kembali dapat perbaikan pada APBD 2018, nah kalau masyarakat sudah turun tangan rekanan juga jangan pura-pura tidak tahu. Tanggung jawab dong!,” ujar Akbar. Empat Bulan, Jalan Hotmix Sudah Rusak Sementara, Warga lingkungan IV, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda mempertanyakan kualitas proyek peningkatan jalan hotmix yang dikerjakan di lingkungan setempat. Pasalnya, jalan hotmix yang diketahui baru berusia 4 bulan lalu itu mulai mengalami kerusakan. Pantauan Radar Lamsel dilokasi, kondisi jalan itu memang cukup memprihatinkan dibeberapa bagian. Sedikitnya ada Permukaan badan jalan mengalami rembes sehingga menyebabkan jalan menjadi retak, tak rata dan bergelombang. Rembesnya jalan itu juga terlihat dibeberapa titik yang tak berjauhan. Menurut keterangan warga setempat, kerusakan jalan itu terjadi karena faktor kualitas pengerjaan yang dianggap buruk. Warga juga menilai proyek tersebut tak sesuai spesifikasi yang diharapkan sehingga cepat menuai kerusakan. “Sepertinya terlalu tipis, makanya mudah rusak. Itu buktinya sudah retak-retak, kalau bagus tak mungkin kondisinya cepat begitu,” kata salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya kepada Radar Lamsel, kemarin. Selain kualitas, faktor lain yang menjadi penyebab rusaknya jalan itu karena sering dilalui kendaraan berat bermuatan lebih yang melintas dilingkungan itu. Dia mengatakan kendaraan itu menyuplai material ke salah satu rumah warga di lingkungan setempat. “Ya, kendaraan itu menyuplai material disalah satu rumah yang sedang dibangun disini. Sepertinya itu bisa menjadi salah satu penyebab rembesnya jalan dilingkungan ini,” lanjutnya. Belum diketahui anggaran dan berapa lama dan CV apa yang mengerjakan pengerjaan jalan itu. Sebab papan proyek sebagai informasi sudah tak terpasang. “Dulu ada, tapi sudah dicabut,” katanya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT PU dan PR Kalianda Gembong Priyono tak memberi jawaban soal CV yang mengerjakan proyek jalan itu. Disisi lain, Camat Kalianda Erdiyansyah, SH.,MH saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengecek kerusakan jalan itu. “Nanti dicek, kami akan koordinasi dulu dengan UPT PU dan PR Kalianda dan lingkungan setempat,” katanya. Pemerintah Kecamatan Kalianda, lanjut Erdi, juga akan mengecek kebenaran soal kendaraan berat yang memuat beban berlebih penyuplai material pembangunan rumah dilingkungan tiu. “Kita akan memberikan himbauan juga, supaya kendaraan yang melebihi kapasitas tidak melintas dijalan itu untuk menjaga kualitas jalan. Tapi kami akan lihat dulu kebenarannya, karena kita perlu kroscek,” pungkasnya. (ver/rnd)
Rekanan Tutup Mata, Warga Turun Tangan
Kamis 22-03-2018,13:01 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :