KALIANDA – Ketua Pengurus Wilayah Nahlatul Ulama (PWNU) Lampung terpilih, Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag menyatakan warga NU Lampung bebas memilih calon Gubernur pada Pilgub mendatang. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung ini justru tidak berkenan apabila terdapat warga NU yang tidak menggunakan hak suaranya atau golput (golongan putih’red). “Semua warga NU saya minta tidak golput, bebas sesuai pilihan nuraninya. Karena golput berarti tidak menginginkan negara ini berkembang, tidak bagus,” ujar Mukri usai menghadiri Harlah NU ke-95 di Kelurahan Way Lubuk Kecamatan Kalianda, Selasa (27/3) kemarin. Identitas warga NU yang kerap dikait-kaitkan dengan partai-partai tertentu atau cagub tertentu dinilai tidak menjadi persoalan. Ia memberikan kebebasan sepenuhnya warga NU Lampung dalam menentukan calon pemimpin. “Harus menggunakan hak pilihnya, sesuai pilihan nuraninya,” sebut dia. Mukri menjelaskan kedatangan PWNU Lampung ke Kalianda untuk memperingati hari lahir NU ke-95. Diusia NU yang hampir menyentuh seratus tahun, Mukri mengibaratkan NU sebagai payung tempat berteduh baik dikala hujan maupun dikala panas. “Ber-NU artinya bergerak, namun jangan sampai salah gerakan. Sebab saat ini banyak paham-paham yang menyesatkan, itulah yang membedakan antara NU dengan paham-paham lain,” sebut dia. Disinggung terobosan Mukri usai terpilih sebagai Ketua PWNU? Mukri enggan bicara banyak. Yang jelas kata dia dalam waktu dekat PWNU bakal mengadakan Rapat Kerja (Raker) terlebih dahulu. “Ya nanti dalam waktu dekat kita mau Raker dulu,” terangnya. Harlah itu turut dihadiri oleh tokoh NU KH. Mustofa Said Aqil Siraj. Seperti tausiyah hasanah kebanyakan, tokoh NU itu bicara banyak tentang situasi global hingga kultural yang menyangkut keamanan tanah air. “Sekarang ini banyak paham yang menyimpang, maka saya tegaskan warga NU tidak usah ikut-ikutan karena paham-pahamj tersebut ditujukan untuk menggoyang persatuan. Sementara bagi NU, NKRI adalah harga mati. Yang tidak suka dengan NU jangan didekati, tetapi kalau ada yang berusaha memecah persatuan bangsa NU wajib tampil dimuka depan,” ujar adik kandung Ketum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj. Pantauan wartawan koran ini harlah NU ke-95 dan grebek kuliner itu dihadiri sejumlah tokoh diantaranya, KH. RM. Soleh bajuri, Ketua PCNU Lamsel Nur Mahfud, Komandan Banser Ahmad Ngadelan Jawawi, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Moh. Mukri, M.Ag., Rektor Universitas Malahayati Mohammad Kadafi, SH. MH. Ketua STAI Annur Dr. KH. Andi Warsino, M.Pd. (ver)
Mukri Bebaskan Warga NU Memilih Cagub
Rabu 28-03-2018,05:40 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :