CANDIPURO – Ikatan Dokter Indonesia Indonesia (IDI) cabang Lampung Selatan menerjunkan sedikitnya 16 dokter untuk menangani ratusan warga Desa Banyumas Kecamatan Candipuro yang terindikasi keracunan makanan. Ketua IDI Lamsel dr. Wahyu Wibisana mengatakan, 16 dokter yang dikerahkan terdiri dari 10 dokter intensif dan 6 dokter umum. Penambahan jumlah personil dokter itu guna mengantisipasi pertambahan pasien yang bersifat sporadis. “ Karena sifatnya yang tak terduga, kami (IDI) mengerahkan rekan-rekan dokter untuk membantu masyarakat yang dirawat di Posko Kesehatan yang berjumlah 77 pasien,” kata Wahyu sapaan akrab Wahyu Wibisana kepada Radar Lamsel, di Desa Banyumas Kecamatan Candipuro, Kamis (5/7) kemarin. Wahyu mengkhawatirkan, warga yang tengah mengalami toksin atau mengeluarkan racun semacam muntah dan buang air terus-menerus berpotensi dehidrasi. Untuk itu kata dia, petugas medis mesti standby 24 jam. “ Kasus semacam ini kita sebut Kejadian Luar Biasa (KLB) yang indikasinya disebabkan makanan siap saji. Korban yang terserang sangat rentan dehidrasi, maka dari itu monitoring secara intensif wajib dilakukan,” sebut dia. Lebih lanjut Wahyu memaparkan, solusinya stok infus kata dia jangan sampai kurang. Sebab pasien mesti ditopang oleh cairan tubuh. “ Stok infus sementara ini didatangkan oleh Dinkes Lamsel, yang rentan dehidrasi biasanya Balita karena kekebalan tubuhnya masih belum stabil,” ucapnya. Wahyu belum dapat memastikan, apa penyebab ratusan warga kolaps pasca menyantap hidangan pesta pada acara hajatan yang digelar tuan rumah Ujang Opik (52). Namun secara ilmu medis kata dia, kejadian semacam ini dapat disebabkan oleh bakteri dan virus atau lebih dikenal dengan kuman ecoli. “ Penyebabnya belum pasti, apakah terjangkit virus, atau bakteri mungkin. Bisa juga disebabkan oleh air yang digunakan untuk memasak bahan makanan siap saji,” kata dia. (ver)
Sporadis, IDI Terjunkan 16 Dokter
Jumat 06-07-2018,08:27 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :