Tiap WC Bakal Dipasang GPS

Rabu 18-07-2018,08:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Setelah sukses meraih Open Defecation Free (ODF) bebas dari prilaku buang air besar sembarangan, kali ini wacana pemasangan Global Positioning System (GPS) untuk setiap jamban di Kecamatan Candipuro mulai diuji coba. Wacana pengembangan aplikasi berbasis android pada jamban itu marupakan hasil kerjasama antara Pemkab Lamsel dengan Kelembagaan asal Belanda, Dutch Water Authorities (DWA) yang bertujuan memudahkan pendataan septic tank. Ketua STBM Lampung Selatan Dedi Ahmad Singgih Prabowo menjelaskan, uji coba pemasangan GPS bertujuan untuk memudahkan pendataan saptic tank di suatu tempat dengan satu server yang dikelola oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Lamsel. “Saat ini kami baru melakukan uji coba yang dipusatkan diwilayah Candipuro dengan melibatkan lima realawan STBM yang sebelumnya telah dikenalkan dengan sistem GPS untuk pendataannya,” kata Dedi kepada Radar Lamsel, di Sekolah Swasembada WC Kecamatan Candipuro, Selasa (17/7) kemarin. Selain memudahkan pemantauan jamban disuatu daerah, sistem yang digadang-gadang pertama kali diterapkan di Indonesia ini juga dapat mendeteksi volume septictank. “ Kalau dipasang GPS, ketika septictank sudah penuh maka secara otomatis akan mengirim sinyal ke satu server. Dengan begitu dapat memudahkan tim pengendalian untuk melakukan pembersihan,” ujar Dedi. Masih kata Dedi, apabila uji coba ini berhasil diterapkan di Candipuro maka tidak menutup kemungkinan akan jadi percontohan bagi wilayah lain. Meski begitu Dedi menegaskan sistem ini baru sebatas uji coba dan tindak lanjutnya ada pada Disperkim. “ Kita pantau dahulu dampak yang diberikan atas penggunaan aplikasi ini, sebab dalam penerapannya aplikasi ini masih terkendala persoalan signal internet. Ini yang sedang kami pecahkan bersama,” terangnya. Perwakilan Dutch Water Authorities (DWA) Robin Hank menuturkan aplikasi ini pertama kali diperkenalkan dan diterapkan di Candipuro. Ia juga mengaku kagum dengan relawan yang bersemangat untuk menerapkan sistem ini demi terciptanya lingkungan yang sehat dari ancaman penyakit. “ Kami berterimakasih atas sambutan dan dukungan relawan maupun Pemkab Lamsel yang sangat responsif menanggapi transormasi sistem ini. Kami berharap uji coba ini memberikan dampak positif bagi warga Candipuro,” kata di Desa Titiwangi. Kendala internet turut diamini oleh Relawan STBM Rosyid Ridho, ia menjelaskan dari segi pemahaman tim tidak terlalu kesulitan. Namun jaringan internet yang kurang stabil dapat mengganggu kinerja GPS. “ Sudah ada lima relawan yang siap menjalankan transformasi pengelolaan ini, internet jadi kendala tatkala jaringan sedang tidak stabil,” sebut dia. Untuk diketahui jumlah jamban atau Wc di Kecamatan Candipuro berdasar data yang diperoleh oleh Sekolah Swasembada WC mencapai 14.000 unit. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait