KALIANDA – Pemerintah Kecamatan Way Sulan belum mengkategorikan kekeringan di Desa Purwodadi Kecamatan Way Sulan sebagai sesuatu yang urgent atau mendesak. Meski ratusan keluarga didesa tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Pemerintah setempat belum bertindak labih jauh menyikapi persoalan defisit air bersih. Camat Way Sulan Munir SE., mengatakan kekeringan yang terjadi di Purwodadi masih terbilang aman. Sebab menurut dia, masih ada warga yang memiliki sumur bor dan dapat berbagi kepada warga lain yang membutuhkan. “ Memang ada ratusan warga yang kekeringan, mayoritas pengguna sumur cincin atau galian manual. Tetapi didesa tersebut juga ada sumur bor milik warga yang dapat dipergunakan disamping bertumpu pada pengairan masjid,” kata Munir menanggapi perosalan yang terjadi diwilayahnya, Selasa (7/8) kemarin. Munir belum menyarankan, ratusan keluarga yang defisit air bersih untuk meminta kepada warga yang memiliki sumur bor. Sebab dia meyakini di wilayah tersebut banyak yang memiliki sumur bor. “ Kami belum mau kontek PDAM misalnya, karena memang masih bisa ditanggulangi atau disikapi oleh masyarakat terkait kekeringan yang melanda,” ucapnya. Mantan Sekcam Way Sulan ini menjelaskan apabila situasi mulai mendesak, maka solusinya adalah melaporkan kekeringan kepada dinas terkait maupun berkoordinasi dengan PDAM. Pada bagian lain, dampak kekeringan juga mulai menjalar ke Kecamatan Candipuro. Namun kekeringan diwilayah itu terjadi diwilayah persawahan. “ Ya, mulai berdampak memang. Petani juga sudah ada laporan, tetapi jumlah bakal panen lebih banyak dari lahan yang mengalami kekeringan,” kata Camat Candipuro Wasidi SE. Wasidi menjelaskan, saat ini di 14 desa yang ada, pihaknya belum menerima laporan terjadinya defisit air bersih di sumur-sumur warga. “ Kalau kekeringan sumur tidak ada, tetapi kekeringan lahan tanam persawahan memang dari waktu-kewaktu selalu ada uatamanya sawah yang tak ikut percepatan tanam,” terangnya. Diberitakan sebelumnya, Ratusan keluarga di Desa Purwodadi, Kecamatan Way Sulan mulai kesulitan air bersih. Sumur-sumur warga yang biasanya tak kekurangan pasokan air perlahan alami defisit. Situasi tersebut mulai dirasakan sejak sepekan yang lalu. Warga berharap pemerintah memberikan solusi atas kekeringan yang terjadi. Sebab saat ini sekitar 500 keluarga di desa tersebut hanya mengandalkan sumur galian bukan sumur bor. “ Sudah seminggu situasi seperti ini dirasakan warga. Mayoritas sumur galian mengalami kekeringan dan sejauh ini warga bergantung pada pengairan masjid yang menggunakan sumur bor,” kata Supono (40) warga Desa Purwodadi. (ver)
Klaim Kekeringan di Way Sulan Masih Kategori Aman
Rabu 08-08-2018,09:21 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :