Butuh Banyak Bantuan Masker

Kamis 09-08-2018,09:43 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

RAJABASA – Ribuan masyarakat Desa Tejang Pulau Sebesi masih menunggu banyak bantuan dari instansi kesehatan. Pasalnya, desa itu telah terkena dampak abu vulkanik yang dihembuskan Gunung Anak Krakatau (GAK). Selasa (8/8) kemarin, pemerintah desa setempat menerima bantuan masker yang diberikan bidan desa. Namun masker yang diberikan kepada masyarakat hanya mencapai 300 ratus lebih. Jumlah ini jelas tak cukup, karena warga di desa itu berjumlah lebih dari 2.800 jiwa. Sekretaris Desa Tejang Pulau Sebesi Syamsiar mengatakan, pihaknya tak mengetahui jumlah pasti ihwal bantuan masker dari bidan desa tersebut. Karena, RT setempat hanya menerima bantuan dari bidan desa. “Kurang tahu jumlahnya, karena RT tak laporan,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Rabu (8/8) kemarin. Menurut dia, masker yang diterima dari bidan desa itu hanya cukup dibagikan kepada masyarakat di dusun 3 dan SDN 1 Pulau Sebesi. Sementara warga di dusun 1, 2, 4 dan SDN 2 Pulau Sebesi belum menerima bantuan apa pun. “Masih banyak kurangnya, ada 3 dusun dan satu sekolah. Bahkan warga di dusun 3 saja masih kurang banyak,” ucapnya. Saat ini, pemerintah desa setempat masih menunggu bantuan masker dari dinas dan instansi terkait. Syamsiar berharap, bantuan yang dibutuhkan oleh warganya bisa cepat diberikan. “Semoga cepat dikirim lagi, soalnya hari ini kosong,” katanya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT PRI Rajabasa Khilmiah, S.Km mengakui bahwa banyak warga di Desa Tejang Pulau Sebesi yang belum menerima bantuan masker. Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan pengiriman masker yang dibutuhkan ole warga Desa Tejang Pulau Sebesi. “Besok (hari ini’red) masker dikirim,” katanya. Diberitakan sebelumnya, warga Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa menyatakan kecemasannya akan ancaman penyakit akibat cemaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) yang sudah hampir sebulan ini singgah dilingkungan warga diwilayah kepulauan tersebut. Meski aktivitas gunung api tersebut masih dalam level aman (berdasarkan keterangan petugas pos pemantau GAK), namun debunya yang bercampur dengan kotoran lain sudah merambah kepemukiman warga Desa Tejang Pulau Sebesi dengan ketebalan mencapai 1 milimeter. Alif (33) warga desa setempat mengaku khawatir dengan dmpak yang akan ditimbulkan abu vulkanik tersebut. Pasalnya, warga menganggap abu vulkanik akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan warga. “Kesehatan kami terancam karena debunya sangat tebal dan mengganggu pernafasan,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait