KALIANDA – Proyek peningkatan jalan provinsi dari lingkungan Beringin sampai ke Bank Lampung mendapat sorotan dari masyarakat. Penyebabnya, masyarakat menilai proyek tersebut dikerjakan dengan asal dan tak sesuai spesifikasi. Dari pantauan, proyek peningkatan jalan itu hanya ketebalan 3 sentimeter. Ada juga bagian badan dan sisi jalan yang tak rata. Kemudian, banyak material aspal yang tercecer di bahu jalan. Ketiga hal ini menjadi perhatian masyarakat. Selain itu, papan informasi proyek juga tak dipasang oleh pihak kontraktor. Jadi masyarakat tidak bisa mengetahui informasi soal anggaran, waktu pengerjaan dan CV atau perusahaan apa yang mengerjakan proyek tersebut. Esti (34) warga Kalianda mengaku kecewa dengan hasil pengerjaan jalan itu. Menurut dia, pekerja proyek yang terlihat terburu-buru membuat hasil pengerjaan menjadi maksimal. “Baru selesai 4 hari yang lalu, tapi jalannya gak rata,” katanya kepada Radar Lamsel, Senin (13/8) kemarin. Dia menilai, pihak pekerja proyek jalan itu bisa dikatakan tak profesional. Ini terlihat dari banyaknya material aspal yang berceceran di bahu jalan. “Lihat nih acak-acakan, tidak rapi. Sebagai warga saya kecewa melihat hasilnya,” katanya. Dito (28) juga mengatakan hal senada. Menurut dia, pihak kontraktor yang mengerjakan proyek peningkatan jalan ini harus memperbaiki hasil pengerjaan agar tak menimbulkan komentar dari masyarakat. “Kalau hasilnya begini ya pasti kecewa, coba dinas dan instansi terkait panggil kontraktornya. Minta dibenahi, paling tidak diberesi lah jangan asal begini,” ucapnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT PUPR Kalianda Munadi mengatakan pihak kontraktor memang tak memasang papan informasi proyek soal peningkatan jalan tersebut. “Sudah kita beri tahu soal papan proyek, tapi tak diindahkan,” katanya. Munadi mengatakan untuk masalah ketebalan, pihaknya tak mampu berbuat banyak karena proyek jalan yang dikerjakan oleh CV. Tanggul Serasi itu merupakan proyek dari provinsi. “Kita tidak bisa berkomentar jauh, ketebalannya memang 3 sentimeter, karena itu jenisnya HRS (Hot Rolled Sheet),” ucapnya. Meski begitu, Munadi mengatakan pihaknya setuju dengan masyarakat yang menilai pengerjaan proyek jalan provinsi yang terkesan acak-acakan. “Kita tak mau ikut terlalu dalam, tapi ya agak rapihlah. Kita kecewa dengan hasilnya. Tapi kita sudah ambil langkah dengan menghubungi konsultan. Mereka sudah menyampaikan persoalan ini kepada kontraktornya,” katanya. (rnd)
Masyarakat Kecewa Hasil Pembangunan Jalan Provinsi
Selasa 14-08-2018,08:25 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :