Kasal TNI : Jalin Kerjasama Bangun Daerah

Senin 11-01-2016,09:56 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PADANGCERMIN – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Mako Brigif-3 Marinir Piabung, Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, Minggu (10/1). Dalam kunjungan tersebut, Laksamana TNI Ade Supandi didampingi Danlantamal, Dankormar, dan Danlanal Lampung yang disambut oleh Danbrigif-3 Marinir, Kol (Mar) Werijon dan para pejabat utama Brigif-3 Marinir. Kunjungan Laksamana TNI Ade Supandi tersebut juga di hadiri oleh Penjabat Bupati Pesawaran, Paryanto beserta jajaranya, serta unsur Forkopimda Provinsi Lampung. Rangkaian kunjungan Kasal ke Mako Brigif-3 Piabung diantaranya meresmikan Gedung SDN 04 Maritim, Desa Durian, Kecamatan Padangcermin yang dibangun oleh para prajurit Brigif-3 Marinir bersama masyarakat setempat. Selain itu, bersama dengan Ketua Jalasenastri, Ny. Endah Ade Supandi, Laksamana TNI Ade Supandi juga meresmikan kedai maritim dan taman baca maritim, monumen tugu marinir dan nelayan, meresmikan masjid Nurul Huda, meresmikan keramba jaring apung binaan Brigif-3 Marinir dan meresmikan Marine Eco Park (MEP) yang berada depan Mako Brigif-3 Marinir dan tepat berada dipinggir pantai. Laksamana TNI Ade Supandi juga memberikan bantuan berupa perahu kepada para nelayan diwilayah setempat. Laksamana TNI Ade Supandi menyampaikan kepada seluruh jajarannya, baik di Brigif-3 Marinir maupun angkatan laut untuk terus membangun komunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dalam upaya turut membangun daerah setempat. Sehingga budaya maritim yang dulu terkenal dengan sebutan \"Nenek Moyangku Seorang Pelaut\" betul-betul bisa terwariskan dengan ke kinian. \"Saya berharap, baik kepada Brigif-3 Marinir maupun angkatan laut untuk terus berinteraksi dengan masyarakat. Artinya, keberadaan Marinir dan Pangkalan Angkatan Laut, dapat memberikan upaya membangun bersama pemerintah daerah. Marine Eco Park ini dibangun dalam rangka mendukung program Bapak Presiden yang pilar pertamanya adalah budaya maritim. Budaya maritim itu akan dekat mana kala mereka (prajurit) sering berinteraksi dengan laut, dan dengan kegiatan kemaritiman. Sehingga budaya maritim yang dulu terkenal dengan sebutan \"Nenek Moyangku Seorang Pelaut\" betul-betul bisa terwariskan hingga masa mendatang,\"ungkap Ade Supandi saat diwawancari usai meresmikan monumen tugu marinir dan nelayan kemarin. Dikatakanya, dengan adanya Marine Eco Park juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat sarana bermain dan belajar serta bersosialisasi. Dan melalui kegiatan pembinaan desa pesisir seperti renovasi Masjid Nurul Huda merupakan kegiatan positif yang perlu ditingkatkan. \" Menurut saya itu kegiatan yang sangat positif, bagaimana marinir dan angkatan laut bersama masyarakat secara swadaya merenovasi masjid yang tadi telah saya resmikan. Untuk itu saya meminta kepada marinir dan angkatan laut tetap membantu pemerintah daerah dalam membantu mengembangkan potensi yang ada didaerah dan juga membantu kembali meningkatkan budaya maritim masyarakat Lampung,\" harapnya. Ditanya apakah ada penambahan kapal baru di Lampung, dan kapan wacana pemindahan Armada Barat (Armabar) ke Lampung? Ia mengaku secara bertahap akan meningkatkan dermaga di Piabung terlebih dulu, sehingga nantinya kapal-kapal besar dapat bersandar. Sedangkan untuk armada barat, diakuinya itu sifatnya mombai, bisa ditempatkan di Jakarta, Piabung dan dimana saja. Bergantung kebutuhan operasi. Dimana, untuk pembinaan armabar sementara ini berada di Jakarta. Sedangkan, pemangkalan unsurnya ada di Tanjung Priok, Tanjung Uban, dan Belawan. \"Tiap tahun kan ada alokasi pemerintah untuk menambah alutsista dan kapal-kapal. Dan, kapal-kapal yang telah kita kontrak membutuhkan waktu, seperti kapal selam dari Korea yang kontraknya dimulai pada 2014 dan baru akan selesai tahun 2017 nanti. Nah, untuk di Lampung kita akan perbaiki dermaganya, paling tidak di sini (Piabung) dapat bersandar kapal besar. Secara bertahap dermaga akan kita tingkatkan panjangnya sekitar 150 meter. Sehingga kapal-kapal besar bisa bersandar di sini sebelum mereka beroperasi ke Samudra Hindia untuk menjaga kedaulatan negara kita. Nah, untuk armabar itu, butuh evaluasi. Sementara disini sudah ada Brigif-3 dan pangkalan AL Piabung. Mungkin, kedepan ada beberapa kesatuan unsur pangkalan yang berada di Lampung, untuk memudahkan dan mendekatkan kepada daerah operasi sehingga lebih efisien,\"pungkasnya. (esn)

Tags :
Kategori :

Terkait