PENENGAHAN – Program Dem Area budidaya tanaman sehat padi atau padi organik mulai diterapkan kelompok tani (poktan) Desa Ruangtengah, Kecamatan Penengahan. Lahan seluas 100 hektar menjadi target produksi padi organik kali ini. Program Dem Area dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman tahun 2018 ini salah satu tujuan pembuktian kepada petani bahwa tanaman padi tanpa kimia bisa diterapkan. Pasalnya, program ini menerapkan proses tanaman dengan paket teknologi dolomit, pupuk organik dan refugia/agen hayati (AH). Penggunaan paket tersebut difasilitasi secara langsung oleh pemerintah pusat yang memberikan bantuan kepada para petani. Bantuan tersebut berupa kapur dolomit per hektar 1 ton, pupuk organik cair per hektar 4 liter, agen hayati jenis PGPR 25 liter per hektar, metarizium 25 liter per hektar, paeny bacillus 25 liter per hektar. Sutrisno (62), anggota poktan Puakhi Jaya II Desa Ruangtengah mengaku setuju dengan program dem area tersebut. Menurut dia, ini adalah kesempatan bagi petani untuk membudidayakan dan mengembangkan tanaman padi organik. “Saya meyakini ini akan berhasil seperti sebelumnya. Kita buktikan program organik ini bisa,” katanya. Selain masalah kualitas, Sutrisno mengatakan padi organik akan lebih menguntungkan dari segi finansial dan daya tahan. “Yang bikin tertarik dari segi finansial padinya jelas lebih mahal. Perbandingan lain kalau padi kimia dimasak di magic com 1 hari saja sudah berbau. Kalau organik walaupun 3 hari masih normal,” katanya. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Kecamatan Penengahan Syafruddin mengatakan, selain paket agen hayati sebanyak 75 liter, program Dem Area budidaya tanaman sehat padi juga didukung dari perlindungan tanaman refugia dan kedelai. Menurut Syafruddin, pemakaian dua tanaman ini memiliki banyak manfaat. “Dalam hal ini, tanaman refugia kita jadikan sebagai bahan pelindung tanaman yang ramah lingkungan. Sementara kedelainya, selain sebagai pelindung, hasilnya juga untuk dikonsumsi,” katanya. Secara perawatan, lanjut dia, tanaman organik dianggap lebih menguntungkan daripada penerapan tanaman dengan bahan kimia. Pasalnya, petani tak perlu melakukan penyemprotan dengan sembarangan. “Kita lihat dulu, kita amati, tidak bisa main semprot. Kalau kimia biasanya nyemprot 3 kali seminggu, dan tak sedikit juga dari mereka yang melakukan pengamatan sebelum menyemprot tanamannya,” katanya. Informasinya, di Kabupaten Lampung Selatan ada tiga kecamatan yang diplot untuk menerapkan program Dem Area budidaya tanaman sehat padi. Kecamatan Penengahan 100 hektar, Waysulan 300 hektar dan Candipuro 100 hektar. (rnd)
Terapkan Program Budidaya Tanaman Sehat Padi
Jumat 24-08-2018,09:14 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :