KATIBUNG – Kisah balita Rana dan Rani yang viral lantaran foto keduanya yang mematri empati warganet beredar di media sosial, sampai juga ke telinga Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto. Cerita keduanya yang dirawat oleh sang Ayah Paryadi (35) warga Desa Neglasari, Kecamatan Katibung lantaran ditinggal mati oleh Anita ibu kandunnya dua tahun silam, terus mengundang empati. Nanang yang sengaja datang menyambangi dua bocah malang itu tak dapat menutupi kegelisahannya melihat kondisi rumah papan yang selama dua tahun menjadi tempat berteduh keduanya. “Nanti kita juga akan bantu bedah rumahnya tugas Disperkim menyelesaikan hunian Rana dan Rani agar lebih layak huni. Juga harus dijaga kebersihan lingkungannya,” ujar Nanang saat menyambangi kediaman Paryadi, Kamis (13/9) sore kemarin. Kesehatan keduanya juga tak luput dari perhatian Nanang. Selain memberikan bantuan berupa santunan dan logistik, orang nomor satu di Lamsel itu menginstruksikan untuk kerabat Rana Rani agar rajin imunisasi. “Anaknya diimunisasi ya, supaya sehat. Ini ada bantuan, gunakan dengan sebaik-baiknya untuk beli susu dan keperluan lainnya. Tapi jangan untuk cari cewe (istrri ‘red) dulu, nanti anaknya ditinggalin,” pesan Nanang kepada Paryadi. Diketahui, Rana dan Rani merupakan anak bungsu yang dirawat seorang diri oleh sang ayah sejak sang ibu wafat. Tak hanya Rana dan Rani, Paryadi juga menghidupi tiga saudara kandung alias kakak dari keduanya. Yadi begitu sapaan akrab Paryadi menjelaskan pekerjaannya sebagai buruh serabutan menyebabkan kesehatan keduanya tidak terpantau seperti anak seusianya. Alhasil ketika Yadi pergi bekerja Sikembar pun diasuh oleh kerabat dekatnya. “ Kerja saya sebagai buruh serabutan, tidak menentu penghasilan jadi saat pergi bekerja kadang mereka diasuh oleh kerabat atau kakeknya,” sebut Yadi. Ia juga berterimakasih atas animo masyarakat dan petinggi kabupaten ini karena sudah mau mengunjungi dan memberi perhatian lebih kepada Sikembar. “ Terimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada kami, mudah-mudahan segala urusan dimudahkan dan dilancarkan rejekinya,” ucap Yadi usai kunjungan Nanang Ermanto. Kini, bersama dengan tiga orang saudaranya serta kakeknya yang sudah berusia renta, mereka tinggal disebuah rumah papan beralaskan tanah, diatas lahan milik salah seorang tetangganya sejak kurang lebih 10 tahun lalu. Kepala Desa Neglasari Jamaludin berdalih pihak desa sudah mengajukan permohonan agar hunian Sikembar mendapatkan bantuan bedah rumah. “ Pengajuan bedah rumah sudah kami ajukan, uang santunan dari Bupati rencana keluarganya akan dibelikan sebidang tanah untuk dibangun hunian tak jauh dari tempat tinggal sebelumnya,” kata Jamaludin. Dalam unggahan facebook oleh akun @Marsiamnya Sontrekk pada 11 September lalu dituliskan Rana Rani seorang anak malang, ibunya meninggal pas lahirin mereka. Mandi tanpa sabun, hidup kekurangan. (ver) Berikut liputan Saburai TV: https://www.youtube.com/watch?v=B3kHCYnxglM
Bupati Datang, Rumah Sikembar Segera Dibedah
Jumat 14-09-2018,08:40 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :