SRAGI – Petani di Kecamatan Sragi manfaatkan lahan sawah yang belum digarap untuk ditanami tanaman tumpang sari. Upaya itu dilakukan untuk mengisi kelonggaran waktu musim tanam rendeng tahun ini. Dua gabungan kelompok tani (gapoktan) setidaknya memanfaatkan lahan pertanian dengan menanam buah melon, sayur-sayuran dan cabai merah. Yatun (38), petani asal Dusun Bunut, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi mengakui hal itu. Menurut dia, penanaman cabai merah yang dilakukan dilahan seluas setengah hektar dilakukan untuk mengisi kelonggaran waktu sebelum musim penghujan yang merata. Hasil dari bercocok tanam cabai merah, diakuinya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Lumayan, mas. Ini panen yang ke 26 kalinya. Sudah menghasilkan sekitar 3,5 kwintal. Harganya juga lumayan. Sempat tembus diangka 35 ribu per kilogramnya,” ungkap dia kepada Radar Lamsel, Minggu (17/1) kemarin. Begitu juga dengan Kanafi (68). Petani asal Desa Kwalasekampung yang lahannya bersebelahan dengan Yatun ini memanfaatkan lahan pertanian miliknya untuk menanam kacang hijau dan ubi jalar. Jika musim hujan sudah rata, ia akan menanam padi.“Lumayan mas untuk tambahan sehari-hari,” ungkap dia. Di Kecamatan Ketapang, salah seorang petani memanfaatkan lahan untuk menanam buah melon. Sama dengan petani di Sragi, petani diwilayah ini juga memanfaatkan lahan kosong sambil menunggu musim hujan yang belum merata. “Kami tanami melon. Ya, dari pada kosong dan menganggur,” kata Dedi (40) petani asal Desa Sidoasih, Kecamatan Ketapang. (CW2)
Hujan Belum Merata, Petani Tanam Cabai, Kacang Hijau dan Melon
Senin 18-01-2016,09:06 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :