Raut Kecewa Mahasiswa Dalam Diskusi Perkusi

Raut Kecewa Mahasiswa Dalam Diskusi Perkusi

Mahasiswa foto bareng dengan narasumber usai diskusi publik di Aula STAI Yasba Kalianda, Rabu, 1 Oktober 2025.--

RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Diskusi publik yang gagas oleh mahasiswa antarkampus di Lampung Selatan melahirkan kekecewaan. Kegiatan yang seharusnya membahas topik persoalan justru jadi pergunjingan. Mahasiswa menilai forum yang seharusnya jadi ajang keterbukaan malah berubah ke bentuk seremonial tanpa substansi.

 

Anggota Forkopimda yakni Kapolres, dan Kajari, serta Inspektur, dan Kepala Dinas PMD Lampung Selatan yang semestinya hadir sebagai narasumber malah mengutus perwakilannya. Memang secara kebetulan mereka tidak bisa hadir karena terbentur dengan aksi demo di Kantor Bupati Lampung Selatan.

 

Sebetulnya tak masalah siapapun yang hadir. Hanya saja, mahasiswa menganggap narasumber yang menjadi perwakilan terkesan tidak siap. Reza Fernando, Korda BEM SI, menuding narasumber seakan-akan menghindari pertanyaan kritis yang menyentuh inti persoalan.

 

"Kami kecewa, narasumber hadir tanpa membawa solusi. Jawaban yang diberikan hanya muter-muter, penuh retorika, dan tidak menyentuh masalah inti. Kalau begini, untuk apa ada diskusi publik?," katanya di Aula STAI Yasba Kalianda, Rabu, 1 Oktober 2025.

 

Presma BEM Universitas Indonesia Mandiri (UIM), Evan Sofiyan, ikut menyayangkan mengapa narasumber lebih terlihat tertutup. Padahal diskusi ini dihadirkan supaya bisa membuka ruang bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi, dan memahami persoalan. 

 

"Jadi timbul pertanyaan di benak kami, ini kami atau mereka yang tidak paham. Kalau terus seperti ini, wajar kami menilai seperti bukan narasumber," katanya.

 

Sebagai ultimatum, mahasiswa menyatakan bakal mengambil langkah secara kontinyu apabila pola seperti ini terus berulang. Kalau diskusi hanya dijadikan formalitas tanpa keberanian untuk terbuka, mahasiswa akan kembali menggelar aksi.

 

Sumber: