Kasus Kematian Bayi Disebabkan Minim Pengetahuan
PALAS – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas menemukan tiga kasus kematian bayi sepanjang tahun 2018. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang Kesehatan Ibu dan Anak UPT Pusekesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas dr. Sri Lestari saat menggelar Lokakarya Mini (Lokmin) Lintas Sektoral di Desa Sukamuya, Kamis (15/10). Sri menjelaskan, salah satu faktor pemicu tejadinya kasus kematian bayi tersebut disebabkan lemahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu hamil dan bayi. “Penyebab kematian bayi tersebut karena lemahnya pengetahuan tentang kesehatan. Padahal di setiap desa sudah tersedia kelas ibu hamil yang memberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil,” ucapnya. Sri melajutkan, tiga kasus kematian bayi tersebut terjadi di Desa Sukabakti, Bandanhurip dan Tanjungsari. Dua kasus kematian karena disebabkan kelahiran prematur dan satu kasus disebabkan kesahahan pemberian susu formula pada bayi. “Dua kasus disebabkan kelahiran peramatur. Dan satu kasus yang paling memprihatinkan disebabkan bayi tersendat pada saat pemberian susu formula,” ucapnya. Sementara itu, Kepala UPT Puskemas Rawat Jalan Kecamatan Palas Bambang Priyanto menjelaskan, saat ini penanganan kelahiran bayi di Kecamatan Palas sudah berjalan dengan dengan baik. “Kalau penanganan kelahiran di Palas sudah baik. Semua sudah menggunakan tenaga kesehatan. Hanya barangkali kurang pengetahuan masyarakatnya saja yang kurang dan juga enggan bertanya tentang kesehatan kehamilan,”ujarnya. Untuk menekan angka kematian bayi tersebut, Bambang mengharapakan, bidan desa dapat lebih meningkatkan kelas ibu hamil didesa dan juga ada peran pemerintah desa. “Harus ada peran pemerintah desa, minimal menganjurkan masyarakatnya agar memeriksakan kesehatan untuk mendeteksi resiko kehamilan,” ucapnya. (vid)
Sumber: