Gelar Sosialisasi Jentik Nyamuk dan Penjaringan Kesehatan
KALIANDA – Demi mencegah mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kalianda menggencarkan sosialisasi pemantauan jentik nyamuk terhadap sekolah dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kalianda. Kepala UPT Puskesmas Kalianda, Rosmeli, S.KM.,M.Kes mengatakan, sosialisasi pemantauan jentik nyamuk dilakukan di 21 sekolah dasar/sederajat. Sosialisasi kepada siswa-siswi ini akan dilaksanakan hingga akhir November ini. Rosmeli mengatakan, dalam melakukan pemantauan jentik nyamuk ini, pihaknya memberikan pelajaran dan ilmu kepada murid kelas 5. Siswa-siswi ini bertugas melakukan pemantauan jentik nyamuk di sekolah dan di rumahnya masing-masing. “Nanti dilaporkan kepada guru, kemudian pihak sekolah yang melaporkan kepada kami. Hasilnya pengecekan akan kami laporkan kepada pihak sekolah,” kata Rosmeli kepada Radar Lamsel, Kamis (15/11/) kemarin. Menurut Rosmeli, pemantauan jentik nyamuk di sekolah yang dilakukan oleh siswa dianggap sangat penting. Pasalnya, siswa bisa memberikan peranan vital dalam membantu sekolah memantau jentik-jentik nyamuk di sekitar lingkungannya. “Jika pemantauan sering dilakukan, maka hal ini bisa membantu memutus rantai perkembangbiakan jentik nyamuk. Kalau ini bisa diterapkan, maka bukan tidak mungkin sekolah dan rumah akan terbebas dari serangan nyamuk yang menjadi sumber penyakit,” katanya. Selain pemantauan jentik nyamuk, lanjut Rosmeli, pihaknya juga melakukan penjaringan kesehatan terhadap siswa-siswi di sekolah. Menurutnya, penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala kesehatan peserta didik merupakan hal penting yang menjadi salah satu indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Lebih jauh Rosmeli mengatakan, penjaringan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan peserta didik perlu dilakukan pemeriksaan berkala. Kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala tersebut dilaksanakan melalui wadah usaha sekolah (UKS). “Juga untuk mendeteksi secara dini masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila terdapat masalah dapat segera ditindaklanjuti,” katanya. (rnd)
Sumber: