Masyarakat Dihimbau Waspadai DBD

Masyarakat Dihimbau Waspadai DBD

GEDONGTATAAN - Dinas Kesehatan Pesawaran mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di tiga kecamatan yakni Gedongtataan, Negerikaton dan Tegineneng untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Aila Karyus mengatakan, tiga kecamatan tersebut ditetapkan sebagai wilayah endemis DBD.

\"Tiga kecamatan endemis karena tiga tahun berturut-turut terdapat angka kasus DBD,\" ungkap Aila Karyus mewakili Kepala Dinas Kesehatan Harun Tri Djoko, Selasa (13/11).

Dikatakan, hingga Oktober 2018 angka kasus DBD mencapai 145 kasus. Dimana terdapat penurunan angka kasus jika dibanding 2017 lalu yang mencapai 192 kasus. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3 M plus ( menguras, mengubur, menutup).

\"Melalui petugas di seluruh puskesmas dan pustu kita selalu memberikan himbauan agar masyarakat waspada terhadap DBD dengan melakukan PSN,\" ujarnya.

Menurutnya, jentik nyamuk Aedes Aegypti dapat bertahan selama 6 bulan selama musim kemarau dan bersarang di tempat-tempat penampungan air. Sehingga pada saat musim penghujan datang, telur-telur nyamuk DBD tersebut akan berubah jadi jentik dan nyamuk dewasa.

\"Ketika hujan, telur nyamuk langsung menetas. Makanya, sampah-sampah yang dapat menampung air harus dibersihkan,\" ujarnya.

Selain penyuluhan kepada masyarakat, pihak Dinas Kesehatan juga menyiapkan alat fogging untuk membunuh nyamuk dewasa. Dimana terdapat 6 alat fogging yang saat ini ready, dan idealnya satu puskesmas satu alat fogging.

\"Kita sudah mengusulkan ke provinsi untuk penambahan alat fogging,\" imbuhnya.

Lebih jauh dirinya menambahkan, memasuki musim penghujan kali ini, UPT Puskesmas dan kecamatan bersama aparatur desa diharapkan dapat semakin intens melakukan jumat bersih. Dan selain itu, tenaga medis baik perawat homecare, dan tenaga medis lainnya juga melakukan pemantauan di lapangan.

\"Nanti petugas medis di lapangan melakukan pendataan dan melaporkan ke puskesmas, termasuk juga memberikan bubuk abate,\" pungkasnya. (Esn) 

Sumber: