Polisi Selidiki Kasus Kematian Sukari

Polisi Selidiki Kasus Kematian Sukari

KALIANDA – Jajaran kepolisian resort (Polsek) Kalianda terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa naas yang menimpa petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lampung Selatan yang meninggal dunia akibat jatuh saat menebang pohon. Korps berbaju cokelat ini akan terus mendalami kasus tersebut. Kapolsek Kalianda AKP Heti Padmawati menuturkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan peristiwa tersebut terjadi akibat kecelakaan kerja atau kelalaian kerja. Sebab, petugas belum sempat melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang berada dilokasi kejadian. “Karena memang saksi-saksi adalah para rekan kerja korban. Semuanya masih berduka dan berada di rumah duku usai kejadian. Kami tidak mungkin langsung melakukan pemeriksaan. Tetapi, kami akan terus tindaklanjuti peristiwa ini,”tutur Heti kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, Rabu (20/1). Jajarannya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dilokasi kejadian. Agar, dapat diketahui secara mendetail peristiwa yang merenggut nyawa ayah tiga anak tersebut. “Olah TKP sudah kita lakukan. Kita juga sudah membuat sketsa-sketsa atas peristiwa ini. Tetapi, sekarang kami belum bisa kita simpulkan apakah kelalaian kerja atau benar-benar kecelakaan kerja,”tutupnya. Sebelumnya diberitakan, Satu orang tewas dan satu lainnya mengalami luka serius saat peristiwa naas yang menimpa dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lampung Selatan, saat melakukan penebangan pohon di Desa Maja, Kecamatan Kalianda, sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (19/1). Korban meninggal adalah Sukari (48), warga Lingkungan Simpur Komplek Pemkab Lamsel, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda. Sementara rekannya Hasanuddin (37), warga Desa Hara Banjarmanis, Kecamatan Kalianda mengalami luka serius dan sedang mendapatkan penanganan tenaga medis. Kedua petugas kebersihan ini terjatuh dari kendaraan hidrolik dengan ketinggian sekitar 10 meter, saat melakukan pemangkasan pepohonan rindang di Desa Maja, Kecamatan Kalianda, kemarin. Menurut Kades Maja Yudi Afriansyah, kejadian itu bermula ketika kedua korban tengah memangkas ranting pohon besar karena khawatir terkena kabel aliran listrik. Saat itu, hidrolik yang mereka pakai untuk menjangkau ranting pohon tiba-tiba berbalik. Sehingga, keduanya terjatuh ke pinggir jalan. “Pemangkasan pohon sudah mau selesai. Hidrolik diturunkan tiba-tiba tempat orang itu terbaik. Langsung keduanya jatuh. Bahkan, ada salah seorang rekannya yang melihat mencoba untuk menangkap namun tidak mampu,”ungkap Yudi saat diwawancarai awak media, di RSUD dr. Bob Bazar, SKM Kalianda, kemarin. (idh)

Sumber: