Ketua MPR Ajak Rakyat Kawal Pemerintahan ZaiN
KALIANDA – Rakyat Lampung Selatan diminta untuk mengkawal kebijakan pembangunan di Kabupaten Lampung Selatan. Permintaan itu disampaikan Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan yang tak lain adalah kakak kandung Bupati Lampung Selatan terpilih H. Zainudin Hasan. Menurut Zulkifli Hasan, kemenangan Zainudin – Nanang (ZaiN) pada pilkada Lampung Selatan 9 Desember 2015 lalu bukan sebuah akhir dari perjuangan rakyat. Melainkan awal dari perjuangan yang sesungguhnya. “Perjuangan yang sesungguhnya adalah bagaimana mengkawal kepemimpinan ZaiN kedepan agar benar-benar prorakyat. Saya harap seluruh masyarakat ikut mengkawalnya,” ajak Zulkifli Hasan saat bersilaturahmi dengan masyarakat Lamsel di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan. Bang Zul, sapaan akrabnya mengungkapkan, pembangunan di Bumi Khagom Mufakat kedepan harus benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat. “Tujuannya adalah rakyat. Ayo sama-sama mengkawal agar Zainudin – Nanang benar-benar bisa mewujudkan semua keinginan kita semua,” ungkap bang Zul. Bang Zul kembali mengingatkan bahwa kemenangan ZaiN pada pilkada Lamsel merupakan kemenangan rakyat Lamsel. Sebab, jika Zainudin – Nanang tidak didukung rakyat tidak akan menjadi bupati dan wakil bupati terpilih. “Nanti setelah dilantik jangan ditinggalkan juga. Harus sama-sama. Kalau ZaiN sendirian juga kan tidak akan jadi,” ungkap bang Zul. Permintaan Zulkifli Hasan itu diungkapkan dihadapan bupati dan wakil bupati Lamsel terpilih H. Zainudin Hasan dan Nanang Ermanto. Pemimpin Lamsel secara de facto itu ikut mendampingi Zulkifli Hasan yang bersilaturahmi dengan masyarakat Lamsel. Bang Zul sendiri meyakini dan optimistis Lampung Selatan kedepan akan menjadi kabupaten yang maju dan mampu bersaing dengan kabupaten-kabupaten maju di Indonesia. “Ini bupati dan wakil bupati terpilihnya. Harus bersama-sama ya,” ingat mantan Menteri Kehutanan RI itu. Sementara itu, Bupati Lamsel terpilih H. Zainudin Hasan mengaku siap merealisasikan komitmen-komitmennya terhadap rakyat Lampung Selatan. Utamanya dalam merealisasikan janji-janji politik saat berkampanye pada pilkada lalu. “Raskin akan kita gratiskan. Raskin ini benar-benar riskan. Harganya yang tidak seberapa tetapi jadi lahan untuk catut mencatut. Harga Rp 1.600 per kilogram dijual Rp 2.000. Selisihnya ditelan bumi. Yang seharunya mendapat 30 kilogram hanya mendapat 5 kilogram. Semua harus diluruskan,” ungkap Zainudin. (edw)
Sumber: