DBD Mulai Intai Wilayah Banjir!
KATIBUNG – Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) mulai mengintai wilayah yang tergenang banjir. Dinas Kesehatan Lampung Selatan diharapkan dapat meminimalisir risiko berkembangnya jentik nyamuk diwilayah tersebut. Lima Kecamatan yang patut waspada DBD meliputi Kecamatan Katibung, Sidomulyo, Kalianda, Palas serta Penengahan. Sebab di lima kecamatan itulah banjir sempat menggenangi beberapa desa. Bila mengacu geografis serta jumlah rumah yang rusak Kecamatan Katibung menjadi yang paling rentan terdampak DBD. Pasalnya, di Desa Rangai dan Tarahan tidak terdapat drainase yang baik. “ Dari 13 dusun hanya satu yang tidak terkena banjir, karena satu dusun berada didataran tinggi. Lainnya semua rumah dimasuki air,” kata Kepala Desa Rangai Tritunggal Sopyan, kapada Radar Lamsel, Minggu (2/12). Sopyan meneruskan beberapa halaman rumah warga masih kedapatan genangan air. Itu sebut dia dikhawatirkan menjadi ancaman kesehatan kedepannya. “ Kalau tim medis sudah standby di posko, sedangkan yang dikhawatirkan ini adalah ancaman DBD yang disebabkan berkembangbiakan jentik nyamuk digenangan air,” sebutnya. Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Lamsel Mohammad Akyas mengatakan, Dinas Kesehatan mesti sudah mengambil langkah pasca banjir. Selain memantau kesehatan korban banjir diharapkan juga membidik kemungkinan penyebaran penyakit pasca banjir. “ Kekhawatiran masyarakat menjadi kekhawatiran kita semua, maka Dinas Kesehatan sudah harus mengambil ancang-ancang paling tidak melakukan fogging di lima kecamatan tersebut sebagai langkah awal pencegahan DBD,” sebut Akyas. Politikus PKS ini juga berharap keterlibatan warga dalam menecah risiko DBD dengan membersihkan sekitar rumah pasca terjadinya banjir. “ Musibah ini menjadi pukulan kita, jangan sampai setelah musibah banjir datang musibah DBD maka masyarakat diwilayah banjir juga harus mempedulikan itu juga,” sebut dia. Senada dengan Akyas, Anggota Komisi D Akbar Gemilang mengaku sudah merequest kepada Puskesmas terdekat guna melakukan fogging utamanya di Desa Tarahan dan Rangai Tritunggal. “ Ada 2.927 rumah yang sempat digenangi air akibat dihantam hujan lebat, sementara rata-rata dibagian belakang rumah terdapat daerah rawa yang masih tergenang air. Maka kami sudah koordinasikan ini (fogging ‘red) dengan Puskesmas terdekat sebagai antisipasi,” tandasnya. (ver)
Sumber: