Cuaca Buruk, Nelayan Berhenti Melaut

Cuaca Buruk, Nelayan Berhenti Melaut

KETAPANG – Cuaca buruk akhir-akhir ini melanda kawasan pesisir laut Ketapang. Angin kencang melanda perairan laut Ketapang sejak sepekan terakhir membuat nelayan di wilayah ini berhenti melaut. Kondisi ini sangat merugikan nelayan setempat. Pasalnya, hampir sebagian besar warga pesisir Ketapang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan menangkap ikan dilaut. Kondisi ini menjadi keluhan nelayan terutama mereka yang memiliki perahu kecil. Mul (38), nelayan pesisir Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang mengaku, sudah hampir sepekan para nelayan kecil tidak melaut karena kondisi cuaca. “Sudah hampir seminggu kami tidak melaut mencari ikan. Bagaimana mau melaut, kondisi cuaca dan ombak sangat besar. Sementara kalau tidak melaut, anak istri mau makan apa,” ujar bapak satu anak ini kepada Radar Lamsel saat ditemui sedang berada lokasi perahu ditambatkan di dermaga Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang, Senin (25/1). Laki-laki yang berprofesi nelayan puluhan tahun ini mengaku sering kali melawan tantangan cuaca buruk seperti angin kencang dan ombak besar dengan nekat mencari ikan tengah laut. Bagaiman tidak, desakan ekonomi keluarga yang membuatnya terpaksa menjalani itu semua. “Kadang-kadang meski cuaca buruk, kami tetap melaut karena desakan ekonomi keluarga. Meskipun berisiko, kadang kami paksakan untuk tetap mencari ikan dilaut,\" ujar Mul. Hal senada juga dikeluhkan Juned (50). Laki-laki dua anak ini hanya mengandalkan sebagai nelayan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi cuaca buruk seperti angin kencang dan ombak besar. “Kami kadang-kadang memaksakan diri melaut mencari ikan. Tapi setelah ada tangkapan, harganya tidak sesuai yang kami harapkan. Kami sudah melawan angin dan ombak, hasilnya tidak banyak tapi harga ikan sangat rendah,” keluh Juned. (CW1).

Sumber: