Trotoar Dipakai PKL Dadakan, Pejalan Kaki Terganggu

Trotoar Dipakai PKL Dadakan, Pejalan Kaki Terganggu

KALIANDA – Trotoar diruas jalan komplek Pemkab Lamsel tak berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal trotoar ini diperuntukkan bagi orang-orang pejalan kaki. Kini yang terlihat, sejumlah trotoar berubah fungsi untuk menjajakan dagangannya. Pedang kaki lima (PKL) dadakan memanfaatkan trotoar untuk menjual aneka makanan dan produk lainnya. Karena dibuat untuk berjualan, pejalan kaki terpaksa turun kebadan jalan. Untung saja, kota Kalianda ini belum sepadat kota-kota besar lainnya sehingga tidak menganggu lalulintas atau kemacetan. Namun demikian, pejalan kaki merasa tidak nyaman. Karena jalan yang semestinya dilalui (trotoar) dipakai untuk berjualan sejumlah PKL. Tidak hanya itu, keberadaan PKL ini juga berdampak pada lahan parkir. Karena tidak ada lahan parkir khusus, calon pembeli memarkir kendaraannya di bahu jalan. Seorang pejalan kaki di jalan lingkungan Pemda Kalianda Arifin (40) menyayangkan kondisi tersebut. Jalan trotoar yang semestinya dipakai untuk pejalan kaki namun disalahgunakan untuk berjualan oleh PKL. “Sebenarnya masyarakat senang adanya PKL karena barang-barang yang dijual harganya cukup murah. Tapi di sisi lain, keberadaan pedagang itu menganggu pejalan kaki. Pejalan kaki tidak mudah melintas di jalan raya yang ada PKL-nya. Selain PKL yang memadati trotoar, kendaraan yang parkir juga sangat menganggu pejalan kaki. Pejalan kaki yang harus mengalah,” tutur Arifin, warga Kalianda kemarin. Diketahui, Pemkab Lamsel sudah menyediakan ruang untuk para PKL. Pemkab menyediakan tempat dilapangan Korpri untuk dimanfaatkan untuk berjualan makanan dan produk-produk lainnya. Namun sejumlah pedagang dadakan memanfaatkan jalan trotoar untuk menjajakkan barang dagangannya.(CW1)

Sumber: