Cairkan Masalah Petani

Cairkan Masalah Petani

SRAGI – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) dan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan Perkebunan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Sragi bersama Danramil 421/08 Palas-Sragi terus meningkatkan koordinasi. Koordinasi itu dilakukan guna mencairkan permasalahan-permasalahan pertanian yang dihadapi petani diwilayah setempat. Dalam kegiatan upaya khusus (Upsus) ini, TNI memang dilibatkan untuk mendampingi dan memonitoring kegiatan petani dalam mengolah lahan sawah sampai waktu panen tiba. Danramil 421/08 Palas-Sragi Kapten Kaveleri Suyanto mengtakan, dirinya dan anggota bersama Dinas Pertanian setempat, bekerja sama dalam menanggulangi kendala dan keluhan petani. “TNI terus berupaya mendorong dan mendampingi petani untuk memberikan motivasi dalam melakukan kegiatan tanam, dan dibantu juga oleh dinas pertanian setempat” kata Suyanto kepada Radar Lamsel, kemarin. Selain itu Suyanto juga mengatakan, pihaknya dan instansi yang terkait akan terus berkoordinasi untuk menanggulangi keluhan dan kendala para petani dalam melakukan tanam sampai panen. Seperti jika ditemukan dilapangan petani sulit mendapatkan pupuk, sarana dan prasarana tidak maksimal, dan jika ditemukan distribusi pupuk bersubsidi disalah gunakan oleh oknum tertentu. “TNI sigap bertindak cepat, jika ditemui hal-hal seperti penyalah gunaan distribusi subsidi pupuk petani oleh oknum tertentu. demi suksesnya program pemerintah,” kata Suyanto. Sementara Kepala BP3K Kecamatan Sragi Tarmijan, S.P mengatakan, koordiansi meliputi, rencana tanam, optimalisasi lahan tidur, optimalisasi sarana dan prasarana dan distribusi pupuk. “BP3K dan TNI membahas tentang programa kerja yakni, dimulai dari rencana tanam, optimaslisasi lahan, optimalisasi saran dan prasarana pertanian serta distribusi pupuk subsidi,” ujarnya. Selain itu kata Tarmijan, Kecamatan Sragi juga ditargetkan oleh pemerintah untuk meningkat indek pertanaman, dalam satu tahun 3 kali tanam. “Mudah-mudahan semua berjalan sesuai yang diharapkan, dalam satu tahun petani bisa tanam tiga kali untuk meningkatkan produksi dan mengoptimalisasikan lahan tidur,” kata Tarmijan.(CW2)

Sumber: