Poktan tak Bisa Operasikan Mesin, Siskapi di Sragi tak Maksimal

Poktan tak Bisa Operasikan Mesin, Siskapi di Sragi tak Maksimal

SRAGI – Program Sistem Integrasi Kelapa Swait Dengan Sapi (Siskapi) yang digulirkan Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan tahun 2015 lalu belum berjalan efektif. Pasalnya, Kelompok Tani (Poktan) Tani Mukti Desa Marga Jasa Kecamatan Sragi yang mendapat progaram itu belum dapat memaksimalkan mesin pencacah pengelolaan pupuk organik karena keterbatasan pengetahuan. Pontan berharap Pemkab Lamsel dapat melakukan pembinaan dan pelatihan pengolahan pupuk organik sehingga Siskapi benar-benar berjalan efektif. Ketua Kelompok Tani Mukti Wawan mengungkapkan, program Siskapi merupakan program yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit. Poktan Mukti mendapatkan bantuan 10 ekor sapi, dua bangunan kandang dan mesin pengolahan pupuk organik. Saat ini, program itu mulai bergilir kepada anggota kelompok. Namun tak berjalan efektif karena para anggota tak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengelola mesin. Utamanya dalam mengolah kotoran sapi yang dijadikan sebagai pupuk kompos yang peruntukannya untuk perkebunan sawit. “Sebenarnya kami sudah menyusun program untuk pelatihan bagi kelompok. Sudah kami usulkan namun hingga kini belum terealisasi,” ungkap Wawan kepada Radar Lamsel, kemarin. Dia berharap Pemkab Lamsel dapat memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang cara mengoperasionalkan mesin pembuat pupuk kompos. Sehingga program Siskapi benar-benar berjalan efektif. “Kami beharap ada pelatihan. Kalau tidak, bantuan yang diberikan akan percuma,” ungkap dia. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perkebunan Kecamatan Sragi Agus Santosa, S.P mengakui pihaknya telah mengusulkan program peningkatan kemampuan dan pelatihan anggota Poktan dalam mengimplementasikan program Siskapi. “Sudah kami usulkan. Mudah-mudahan tahun ini terealisasi,” kata Agus. (CW2)

Sumber: