Camat dan Warga Katibung Meradang

Camat dan Warga Katibung Meradang

KATIBUNG – Pemerintah Kecamatan Katibung meradang dan kecewa. Penyebabnya, undangan yang dilayangkan kepada para pengusaha di Kecamatan Katibung terkait pembangunan Masjid Agung di Desa Tanjungratu, pada 27 Januari lalu, tak seluruhnya hadir. Padahal, jika ada persoalan yang berkaitan dengan masyarakat para pengusaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perusahaan Katibung (FKPK) selalu meminta bantuan aparat pemerintahan. Kekecewaan itu diungkapkan Camat Katibung Hendra Jaya. Dia mengaku telah mengundang seluruh perusahaan yang ada di Katibung. Namun, dari sekitar 50 perusahaan hanya beberapa perusahaan yang hadir. “Itupun hanya diwakilkan,” sergah Hendra kepada Radar Lamsel, kemarin. Karena ketidak hadiran para pengusaha, Hendra memutuskan agar rapat pembahasan pembangunan Masjid Agung ditunda. Sedianya rapat itu diikuti seluruh perusahaan dan Uspika Katibung termasuk para tokoh masyarakat dan pemuda di Katibung. “Rapat akan kami jadwalkan pada 10 Februari mendatang. Kami harap perusahaan dapat berpartisipasi,” ungkap Hendra. Menurut Hendra, Masjid Agung Katibung rencananya akan dibangun di Desa Tanjungratu. Masjid itu akan dibangun dilahan seluas 3.120 meter dengan rancangan bangunan 20x20 meter persegi. “Saya sudah berkoordinasi dengan Ketua FKPK Andi Aziz. Kami akan mengundang kembali,” ungkap dia. Sementara itu, ketidakhadiran para perusahaan juga membuat masyarakat kesal. Masyarakat menilai para perusahaan ini hanya mau hadir di Kantor Kecamatan bila ada keperluan saja. “Kalau ada konflik ngemis-ngemis minta tolong. Tapi diminta bantuan untuk rumah ibadah kabur nggak jelas,” cetus salah seorang warga. Sementara itu, Sekretaris Pembangunan Masjid Agung Katibung, Wajidi (48) mengungkapkan, pada pertemuan itu masyarakat telah menghadilkan sumbangan dana sebesar Rp 35 Juta. Lalu, sebesar Rp 50 Juta disumbang PT. Sang Bhima Ratu (SBR). “Sebenarnya pembangunan Masjid ini sudah direncanakan satu tahun lalu. Lokasi tanah yang akan dibangun terletak di depan SDN 2 Tanjungratu. Membutuhkan tanah timbunan. Alhamdulillah, tanah timbunan dihibahkan dari Hj. Halimah (54), asal Bandar Lampung,” timpal Ketua Panitia Pembangunan Masjid Ismail Mandok. Ia merencanakan pembangunan itu selesai dalam dua tahun kedepan. Diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 2,3 Milyar. Pihaknya optimis Masjid Agung Katibung dapat terealisasi. Semua itu tidak terlepas dari peran serta masyarakat, tokoh agama, pengusaha untuk kiranya membantu pembangunan Masjid. (CW3)

Sumber: