Diberitakan sebelumnya, seorang bayi berusia enam bulan warga Gedong Dalom, Kurungan Nyawa, Pesawaran, M Ramadhan hanya bisa menagis karena didianosa dokter mengindap Hydrosefalus dan Cousa Crouzon Syndrome.
Terlihat, Kondisi Rama (panggilan nya) Kedua indera penglihatanya membesar, seolah hendak keluar dari rongga mata.
Orang tua bayi Ramadan, Rediansyah (35) menjelaskan, bahwa anak pertamanya menderita bola mata nyaris keluar dan ditambah hidrosefalus sejak berusia lima bulan.
\"Waktu lahir dia (Ramadan, red) dalam keadaan normal dan nggak ada indikasi kalau menderita hidrosefalus. Dan bagian matanya juga nggak sebesar seperti sekarang ini,\" Kata buruh serabutan ini, di RSUDAM ruang Alamanda, pekan lalu.
Redi juga menuturkan, bayi laki-lakinya itu mengalami iritasi pada bagian matanya sejak satu bulan terakhir, dan mengalami pembengkakan dibagian kedua bola matanya diikuti kepala yang ikut membesar tidak seperti balita pada umumnya.
\"Awalnya kami biasa saja melihat kondisi anak saya ini. Tapi semakin lama tiba-tiba bagian kedua matanya mengeluarkan cairan hingga membengkak,\" tuturnya.
Putra dari pasangan Redi dan Weni Susanti ini diagnosa dokter terkena penyakit hidrosefalus, dan sudah menjalani di RSUDAM selama 15 hari.
Terpisah dokter yang menangani Rama, dr Sulyaman, Sp. B.S melalui Kabag Humas RSUDAM Akhmad Safri mengungkapkan bahwa bayi berusia enam bulan itu tidak hanya menderita Hyrosefalus murni tapi juga menderita kelainan bawaan sejak lahir atau Cousa Crouzon Syndrome.
“ jadi Rama ini tidak murni hydrosefalus saja tapi ada syndrome itu, yang merupakan kelainan bentuk kepala atau tengkorak dan terjadi sejak bawaan sejak lahir,” ungkapnya.
Awalnya dokter rumah sakit tipe B itu akan melakukan pemasangan selang
Ventriculoperitonea (VP) Shunt namun untuk saat ini tindakan tersebut belum bisa dilakukan karena kondisi Rama yang kurang baik, terlebih peralatan yang masih dalam perbaikan.
“rencana nya akan pasang selang Vp Shunt tapi belum memungkinkan karena kita harus lakukan perbaikan umum, karena ada masalah juga pada cairan elektrolit dan pernafsan nya,” terang dia.
Untuk itu pihak rumah sakit merencanakan untuk merujuk bayi Rama ke Rumah sakit Jakarta.
“kita rencanakan Rama akan segera dirujuk ke Jakarta untuk menjalani operasi,\" pungkasnya.
GEDONGTATAAN - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Harun Tri Djoko didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Fitri Sanawiyah dan jajaran membesuk M.Ramadan balita asal Desa Kurungan Nyawa Gedongtataan yang menderita hydrocepalus yang saat ini tengah dirawat intensif di ruang Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung.
\"Rencananya Minggu (27/1) malam akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta,\" ungkap Harun usai membesuk pasien di RSUDAM, akhir pekan lalu.
Dikatakan, selain membesuk, kunjungan jajaran Dinas Kesehatan Pesawaran itu juga menyerahkan bantuan pendampingan pasien rujukan kepada pihak keluarga. Dimana bantuan biaya pendampingan tersebut merupakan program unggulan pemerintah daerah Pesawaran di Dinas Kesehatan.
\"Biaya pendampingan pasien rujukan ini adalah program unggulan pak bupati yang sudah berjalan di tahun ketiga,\" ucapnya.
Menurut Harun, biaya pendampingan pasien rujukan untuk rumah sakit luar daerah sebesar Rp 10 juta jika yang bersangkutan dirawat diatas 5 hari. Sedangkan jika hanya dirawat dibawah lima hari di rumah sakit luar daerah maka biaya rujukan sebesar Rp 5 juta.
\"Mulai dari ambulance, obat-obatan diluar BPJS include dalam bantuan biaya pendampingan tersebut. Dan nanti tenaga medis kita akan mendampingi pasien pada saat dirujuk ke Jakarta,\" pungkasnya.
Sementara kerabat pasien, Eliwati mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah kabupaten Pesawaran terhadap kondisi M.Ramadan.
\"Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian pak bupati yang telah membantu biaya pendampingan untuk keponakan saya hingga dirujuk ke Rumah Sakit Gatot Subroto,\" singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi berusia enam bulan warga Gedong Dalom, Kurungan Nyawa, Pesawaran, M Ramadhan hanya bisa menagis karena didianosa dokter mengindap Hydrosefalus dan Cousa Crouzon Syndrome.
Terlihat, Kondisi Rama (panggilan nya) Kedua indera penglihatanya membesar, seolah hendak keluar dari rongga mata.
Orang tua bayi Ramadan, Rediansyah (35) menjelaskan, bahwa anak pertamanya menderita bola mata nyaris keluar dan ditambah hidrosefalus sejak berusia lima bulan.
\"Waktu lahir dia (Ramadan, red) dalam keadaan normal dan nggak ada indikasi kalau menderita hidrosefalus. Dan bagian matanya juga nggak sebesar seperti sekarang ini,\" Kata buruh serabutan ini, di RSUDAM ruang Alamanda, pekan lalu.
Redi juga menuturkan, bayi laki-lakinya itu mengalami iritasi pada bagian matanya sejak satu bulan terakhir, dan mengalami pembengkakan dibagian kedua bola matanya diikuti kepala yang ikut membesar tidak seperti balita pada umumnya.
\"Awalnya kami biasa saja melihat kondisi anak saya ini. Tapi semakin lama tiba-tiba bagian kedua matanya mengeluarkan cairan hingga membengkak,\" tuturnya.
Putra dari pasangan Redi dan Weni Susanti ini diagnosa dokter terkena penyakit hidrosefalus, dan sudah menjalani di RSUDAM selama 15 hari.
Terpisah dokter yang menangani Rama, dr Sulyaman, Sp. B.S melalui Kabag Humas RSUDAM Akhmad Safri mengungkapkan bahwa bayi berusia enam bulan itu tidak hanya menderita Hyrosefalus murni tapi juga menderita kelainan bawaan sejak lahir atau Cousa Crouzon Syndrome.
“ jadi Rama ini tidak murni hydrosefalus saja tapi ada syndrome itu, yang merupakan kelainan bentuk kepala atau tengkorak dan terjadi sejak bawaan sejak lahir,” ungkapnya.
Awalnya dokter rumah sakit tipe B itu akan melakukan pemasangan selang
Ventriculoperitonea (VP) Shunt namun untuk saat ini tindakan tersebut belum bisa dilakukan karena kondisi Rama yang kurang baik, terlebih peralatan yang masih dalam perbaikan.
“rencana nya akan pasang selang Vp Shunt tapi belum memungkinkan karena kita harus lakukan perbaikan umum, karena ada masalah juga pada cairan elektrolit dan pernafsan nya,” terang dia.
Untuk itu pihak rumah sakit merencanakan untuk merujuk bayi Rama ke Rumah sakit Jakarta.
“kita rencanakan Rama akan segera dirujuk ke Jakarta untuk menjalani operasi,\" pungkasnya. (Esn)