Warga Keluhkan Pelayanan RSUD Pesawaran

Warga Keluhkan Pelayanan RSUD Pesawaran

GEDONGTATAAN - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pesawaran dikeluhkan salah satu warga setempat. Ya, Yurizal warga Desa Gedongtataan mengeluhkan lambatnya tindakan pihak rumah sakit untuk merujuk anaknya yang mengalami kecelakaan pada Minggu (3/2) malam sekitar jam 23:00 wib.
 
\"Anak saya mau dirujuk ke rumah sakit lain dan menggunakan ambulan.  Namun pihak rumah sakit meminta menyelesaikan sejumlah administrasi ambulan dan perawatan di IGD. Sedangkan uang kontan gak ada karena posisi semalam lagi panik mendengar anak saya kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Istilahnya gak berangkat (Ambulance) kalau gak ada uang kontan,\" ungkap Yurizal saat dikonfirmasi di kediamannya pada Senin (4/2) lalu.
 
Dijelaskan, putranya yakni Aji Sukma (18) terlibat kecelakaan lalu lintas dengan pengendara motor lainnnya pada Minggu (3/2) malam sekitar jam 23:00 wib.  Dan sekitar jam 23:00 wib pihak keluarga mendapat kabar kalau anaknya dilarikan ke RSUD Pesawaran. 
 
\"Saya sudah kasih jaminan KTP, tapi kok lama bener anak saya belum diberangkatkan (dengan ambulance,Red). Pokoknya dari jam 11 malam masuk IGD, sekitar jam 12:30  malam ambulan baru berangkat. Kalau ibaratnya orang sekarat, bisa meninggal duluan itu pasien kalau seperti itu pelayanannya,\" tegasnya.
 
Sejumlah administrasi lanjut Yurizal yang dikenakan pihak RSUD yakni biaya ambulance sebesar Rp 400 ribu dan dan sekitar Rp 200 ribu untuk biaya tindakan pengobatan di IGD. Dan pihak keluarga sudah menandatangani administrasi serta memberikan KTP sebagai jaminan.
 
\"Bahasanya dari rumah sakit itu bayar dulu baru diberangkatkan. Ya posisi kami panik, untung aja masih sempat bawa KTP. Saya berharap pihak rumah sakit dapat memperbaiki pelayanannya,\" terangnya.
 
Terkait lambatnya penanganan rujukan pasien kecelakaan yang dikeluhkan oleh Yurizal warga Desa Gedongtataan, Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesawaran membantah hal tersebut.
 
Direktur RSUD Pesawaran Yasmin Marlinawati didampingi dokter Andika mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien. Namun mengingat kondisi pasien cukup parah mengalami luka menganga di bagian kaki sehingga diperlukan tindakan rujukan.
 
\"Untuk kecelakaan lalu lintas memang tidak dapat pembiayaan dengan BPJS tetapi asuransi jasa raharja. Dan itu sudah kita berikan informasi kepada pihak keluarga termasuk jika tidak bisa menggunakan BPJS, maka menggunakan jalur umum dengan tarif yang telah diatur dalam perda,\" jelas Andika.
 
Menurutnya, ambulance yang disiapkan untuk membawa pasien sudah siap berangkat. Namun, pihak rumah sakit masih menunggu keputusan dari pihak keluarga apakah mau dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung atau di Pringsewu.
 
\"Kami gak pernah menahan, tetapi menunggu hasil rundingan keluarga mau dirujuk kemana pasien ini, Pringsewu atau Bandar Lampung. Dan sopir ambulan sudah siap berangkat, tetapi keluarga masih bingung apakah mau dirujuk ke pringsewu atau ke Bandar Lampung,\" ujarnya.
 
Untuk persoalan biaya, lanjut Andika, yang memang tidak terkait  oleh BPJS karena kasus kecelakaan namun dengan jasaharja sudah diinformasikan petugas medis yang jaga. Dan jika belum ada biaya, bisa menggunakan jaminan.
 
\"Jaminan yang diberikan berupa KTP. Dan insya Allah kami tidak mempersulit tetapi mengikuti prosedur yang ada di rumah sakit. Dan itu (Prosedur) sudah dijelaskan oleh petugas,\" tandasnya.
 
Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Pesawaran Hipni Idris memastikan akan meminta klarifikasi pihak RSUD Pesawaran terkait keluhan warga terhadap pelayanan RSUD Pesawaran.
 
\"Artinya kalau sudah menyangkut keluhan warga, kita akan panggil pihak rumah sakit,\"singkatnya. (Red)

Sumber: