Awas DBD!, Menyebar Seluruh Wilayah Kecamatan

Awas DBD!, Menyebar Seluruh Wilayah Kecamatan

Sudah 152 Kasus Ditemukan

KALIANDA – Kasus Demam Berdasarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lampung Selatan terus menghantui masyarakat. Hampir seluruh wilayah kecamatan di kabupaten ini ditemui kasus penyakit DBD. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, Kabupaten Lampung Selatan, sebanyak 152 kasus yang sudah ditangani petugas kesehatan yang tersebar di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Lamsel dan Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda sejak Januari lalu. Meski jumlah kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes agepty sudah ratusan pasien, namun beruntung kasus DBD di Lamsel belum mencapai level KLB (Kejadian Luar Biasa). Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Natar, Kalianda, Tanjungbintang, Sidomulyo dan Jatiagung. Sementara kecamatan lain kasus DBD tetap ditemukan namun tidak signifikan. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Menular Kristi Endarwati mengungkapkan, sejak Januari hingga saat ini data yang masuk di Dinas Kesehatan jumlah kasus DBD sebanyak 152 kasus tersebar seluruh kecamatan. Menurutnya, kasus DBD meningkat pada minggu ketiga dan keempat pada Januari hingga minggu pertama dan kedua bulan Februari. “Minggu ketiga dan keempat bulan Februari sudah mulai menurun. Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Natar, Kalianda, Tanjungbintang, Sidomulyo dan Jatiagung. Kecamatan lain ada namun tidak banyak,” ungkap Kristi kepada Radar Lamsel, kemarin. Disinggung soal KLB, Kristi Endarwati mengatakan, kriteria KLB jika jumlah kasus mengalami peningkatan dua kali lipat pada periode yang sama. “Semua kasus dapat tertangani secara cepat. Hingga saat ini belum ada laporan korban meninggal akibat penyakit DBD,” ujarnya. Guna mencegah penyebaran penyakit mematikan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan mengimbau masyarakat untuk terus waspada dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain mengimbau masyarakat, Dinkes juga telah mengingatkan kepada masing-masing Puskesmas untuk  tetap melakukan langkah-langkah antisipasi seperti memantau perkembangan kasus DBD diwilayah kerja masing-masing, serta mengecek persediaan logistik DBD seperti mesin fogging, larvasida dan insektisida. “Untuk mengantispasi munculnya penyakit DBD, masyarakat kami imbau untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara menerapkan 3M plus seperti menguras bak mandi seminggu sekali, dispencer, kulkas, tempat minum burung dan lain sebagainya,” tuturnya. “Kemudian menutup tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tenpat perkembangbiakan nyamuk DBD, mendaur ulang kaleng-kaleng, ban, dan botol-botol bekas, menaburkan bubuk abate, serta melaksanakan jumat bersih secara rutin,” pungkasnya. (man)

Sumber: