Korban Banjir Rangai – Tarahan Kecele!

Korban Banjir Rangai – Tarahan Kecele!

Rumah Rusak Berat, Janji Perbaikan Urung Terlaksana

KATIBUNG – Empat kepala keluarga di Desa Rangai Tri Tunggal dan Tarahan Kecamatan Katibung yang ambruk dihantam banjir empat bulan silam hanya bisa gigit jari. Penyebabnya, korban banjir akhir 2018 silam itu dibuat berharap lantaran adanya janji konpensasi perbaikan oleh pemerintah terkait bantuan rehab. Empat bulan berlalu sejak peristiwa tersebut warga tak kunjung mendapatkan konpensasi perbaikan. Zerli (45), warga Dusun Rangai Barat Desa Rangai Tri Tunggal salah satunya. Ia mengatakan, dirinya serta tiga orang lain yang mengalami hal serupa sempat didata untuk dapat dibantu renovasinya oleh pemerintah. “ Ada tiga rumah di Desa Rangai Tri Tunggal yang rusak berat, teras rumah serta atapnya ambruk. Kami sih tidak berharap bantuan, tetapi karena dijanjikan ya kami akhirnya berharap. Namun sampai kini belum ada sama sekali meski hanya sebatas paku atau kayu,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Minggu (10/3). Zerli yang tak lain adalah Kepala Dusun di Desa Rangai Tri Tunggal itu mengaku hanya menerima bantuan logistik satu kali. Selebihnya kata dia, ia serta tiga orang lain yang rumahnya ambruk mesti menanggung renovasi kerusakan rumah masing-masing. “ Ada satu, tetangga saya yang sampai saat ini rumahnya dibiarkan saja rusak dan belum diperbaiki sama sekali. Karena ada janji dari aparat yang melakukan pendataan, kalau tidak dijanjikan ya masyarakat tidak akan berharap kok,” sebut dia. Korban banjir terparah yang melanda Rangai Tri Tunggal beberapa waktu lalu itu melanjutkan. Kalaupun informasi ini dirsepon oleh pemerintah pihaknya amat sangat bersyukur. “ Kalau pun tidak ada ya nggak apa-apa. Toh sekarang bangunan yang ambruk sudah diperbaiki alakadarnya saja, yang kasian itu yang belum tersentuh perbaikan. Mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah daerah,” sebut dia. Hal serupa juga dialami Triono (38) warga Desa Tarahan Kecamatan Katibung. Ironisnya hingga kini kerusakan rumah Triono itu sama sekali belum disentuh perbaikan. Alhasil bagian belakang rumahnya dibiarkan menganga. “ Iya mas, memang sempat ada janji dari aparat tetapi kurang jelas juga itu dari dinas apa. Tetapi melakukan pendataan apa saja yang rusak dan dijanjikan bantuan renovasi bagi rumah rusak. Namun ditunggu-tunggu hingga kini ya nggak ada. Maunya nggak usah didata sekalian kalau memang nggak dibantu, jadi masyarakat tidak berharap apapun,” ucapnya. Sementara belum ada keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan perihal nasib korban yang rumahnya mengalami kerusakan berat. Dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, nomor Kepala BPBD Lamsel tak dapat terhubung. (ver)

Sumber: