Surat Suara DPR RI Paling Banyak Kerusakan

KALIANDA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Selatan terus berupaya menuntaskan proses pelipatan dan sortir surat suara untuk kebutuhan Pemilihan Umum (Pemilu) Lampung Selatan. Data semenetara yang berhasil dikumupulkan KPU Lamsel tercatat sebanyak 4.687 surat suara rusak. Kerusakan paling banyak ditemukan adalah surat suara DPR RI mencapai 3.728 lembar. “ Untuk data sementara surat suara DPR RI paling banyak kerusakan. Mencapai 3.728 lembar ditambah hasil rekapitulasi hari ini (kemarin ‘red) sebanyak 120 lembar surat suar rusak yang belum dirincikan,” kata Skeretaris KPU Lamsel Bejo Purnomo, kepada Radar Lamsel, Senin (18/3). Secara kalkulasi, para juru lipat yang dikerahkan KPU kata Bejo rata-rata menghasilkan 240.000 lembar surat suara yang berhasil dilipat dalam sehari. Kerusakan paling dominan ditemukan pada garis pemotongan kertas yang tak rata, disusul bercak tinta serta sobekan yang ditemukan pada surat suara DPR RI. “ Setiap hari ada evaluasi dari KPU terkait kinerja para pelipat kami instruksikan agar cermat dalam melihat kerusakan disurat suara. Ada tim penilai dan pengawas jadi ketahuan mana yang hasil lipatannya bagus dan tidak bagus,” ungkapnya. Ketua KPU Lamsel Abdul Hafidz mengamini bahwa setiap hari para pelipat datang silih berganti. Sebab kata Hafidz sapaan Abdul Hafidz para pelipat yang sembarangan dalam melipat tidak akan dipakai lagi jasanya. “ Kita harus cermat, makanya setiap hari para pelipat ini silih berganti ada yang dari para pengungsi tsunami, ada dari mahasiswa dan masyarakat umum. Ada juga dari PPK yang khusus mengepak surat suara yang selesai dilipat,” ujarnya ditemui di Gor Mustafa Kemal Kalianda. Hafidz melanjutkan proses pengepakan atau packing yang diterapkan KPU Lamsel berbeda dari yang lain sebab kata dia setelah disusun surat suara tersebut langsung dibungkus menggunakan plastik dengan libatan bernetuk kubus. Sehingga kata dia saat proses pengiriman ke TPS meski terjadi benturan kondisi surat suara tidak akan terganggu. “ Kita kerahkan PPK khusus untuk packing, teknik packing inilah yang jadi nilai plus kita. Sebab selain efektif manfaatnya juga menghindari kerusakan surat suara yang sudah dilipat saat proses pengiriman nanti,” paparnya. Sementara Erni (30) pengungsi Huntara Hotel 56 asal Desa Way Muli Induk mengaku proses melipat memerlukan ketelitian. Terlebih bagi pemula seperti dirinya. “ Perlu ketelitian karena selain melipat kita juga diharuskan memeriksa kerusakan surat suara. Kalau soal bayarannya kisaran Rp 75 ribu per dusnya,” ujar korban tsunami yang sudah melipat 1.000 lembar surat suara itu. (ver)
Sumber: