Tiga Balon Kades Datangi Kantor Camat Rajabasa

RAJABASA - Tiga orang bakal calon kepala desa (balon kades) Rajabasa, Kecamatan Rajabasa mendatangi kantor Kecamatan Rajabasa, Senin (15/4). Pasalnya, disinyalir ada permainan antara panitia pilkades dan beberapa balon kades lain yang hingga saat ini belum melengkapi berkas persyaratan pencalonan. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, ada tiga calon lainnya yang merupakan calon petahana dan aparatur desa yang ikut mencalonkan sebagai balon kades. Namun, ketiganya belum melengkapi berkas administrasi balon kades hingga batas waktu yang ditentukan. Hal ini menimbulkan empat balon kades lainnya bereaksi. Mereka menganggap tidak berkompetennya panitia pilkades karena tidak berani mengambil sikap tegas. Bahkan, seolah menutupi kekurangan berkas administrasi tiga calon kades tersebut. Keempat balon kades yang keberatan itu diantaranya adalah Hermansyah. HR, Syaiful Bahri Isa, Junaidi dan Muslim Rahman. Mereka menuntut panitia pilkades independen dan transparan dalam penjaringan balon kades sesuai aturan yang berlaku. \"Kalau dari proses penjaringan tidak transparan, sudah pasti hasilnya nanti juga tidak akan baik. Kami hanya minta panitia pilkades Rajabasa ini independen. Jangan ada kesan berat sebelah kepada salah satu calon atau lebih,\" ungkap Hermansyah di Kantor Camat Rajabasa, kemarin. Hermansyah menjelaskan, tiga orang balon kades yang mereka persoalkan karena belum melengkapi berbagai syarat administrasi. Diantaranya, belum melengkapi surat cuti dari jabatan aparatur desa, LKPJ bahkan hingga pas foto yang tergolong permasalahan kecil. \"Harusnya panitia pilkades tegas. Jangan mau dimanfaatkan segelintir pihak. Karena panitia yang memiliki kewenangan penuh. Kita minta panitia independen dan transparan, lengkap katakan lengkap, kalau tidak ya katakan tidak lengkap,\" terangnya. Hal senada dikatakan Syaiful Bahri Isa, balon kades lainnya. Dia meminta, panitia pilkades menjalankan aturan yang sudah mereka buat tanpa harus tidak enak kepada balon kades lain yang merupakan calon petahana dan aparatur desa. \"Kita tidak ingin pesta demokrasi tingkat desa ini cacat administrasi karena unsur ketidak enakan satu sama lain. Karena, ujung-ujungnya bakal jadi persoalan yang bisa menimbulkan gesekan. Harusnya siapapun itu menghormati aturan yang sudah dibuat panitia,\" tegasnya diamini calon lainnya. Mereka meminta panitia pilkades Rajabasa menyampaikan hasil penjaringan administrasi sesuai fakta di lapangan. \"Jangan sampai timbul ketidakpercayaan dari masyarakat karena persoalan yang sepele ini,\" tukasnya. Ditempat yang sama, Ketua Panitia Pilkades Rajabasa, Bakri Abdullah mengaku, siap bekerja independen dan sesuai dengan aturan. Pihaknya juga mengakui kelalaian akibat pemeriksaan berkas yang telah dilakukan. Namun, pihaknya berjanji akan bekerja profesional dan siap melaksanakan apa yang menjadi permintaan para calon lainnya. \"Kita berdiri di tengah. Kami mohon maaf apabila ada kelalaian, manusia tidak luput dari kekeliruan atau kelalaian. Kami akan lakukan sesuai yang diharapkan para balon kades lainnya. Kalau untuk menggugurkan pencalonan, bukan di ranah kami tapi ada di Bagian Otda Setdakab Lamsel,\" tegas Bakri. Sementara itu, Sekcam Rajabasa, Komaruddin yang memediasi persoalan itu mengatakan, pihaknya berharap persoalan tersebut bisa diselesaikan ditingkat desa. Karena, kecamatan dalam hal ini hanya sebagai mediator dan tidak memiliki kewenangan dalam hal penjaringan balon kades. \"Benar yang dikatakan para balon kades ini tadi, semua harus dijalankan sesuai aturan. Wajar saja ketika ada pihak yang merasa di curangi mereka berontak. Karena memang pilkades ini sangat rentan gesekan. Maka, dari awal semua aturannya harus dijalankan. Tidak boleh ada yang di spesialkan antara calon satu dan lainnya. Hal kecil ini yang bisa menimbulkan perselisihan,\" pungkas Komar. (idh)
Sumber: