Meski Kemarau, 30 Hektare Lahan Padi Masih Berpotensi Panen

Meski Kemarau, 30 Hektare Lahan Padi Masih Berpotensi Panen

KALIANDA – Wilayah Kabupaten Lampung Selatan memang cukup pantas jika ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional. Betapa tidak, meskipun dilanda musim kemarau berkepanjangan lahan pertanian padi ‎masih menunjukan produksi yang cukup baik. Berdasarkan data yang ada di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kabupaten Lamsel, dari 35 ribu hektare lebih luas hamparan periode tanam Bulan April-September, hanya 1.400 hektare yang mengalami fuso. Sisanya, masih berpotensi panen atau produksi. Kepala Bidang Tanaman Pangan DPTPH Lamsel Mugiono,SP mengungkapkan, total luas hamparan lahan produktif di Kabupaten Lamsel selama satu tahun mencapai 99 hektare. Namun, pada musim kemarau, hanya beberapa wilayah saja yang masih bisa digunakan atau berpotensi panen. Dia menegaskan, sedikitnya masih seluas 30 hektare lebih yang bisa berproduksi pada saat musim kemarau panjang yang terjadi saat ini. “Bisa kami katakan masih lumayan bagus. Karena, dari 35 hektare hamparan lahan padi, hanya 1.400 hektare yang fuso. Sisanya masih produksi,”kata Mugiono kepada Radar Lamsel, Selasa (20/10) kemarin. Dia menjelaskan, lahan padi yang masih bisa bertahan hidup selain terdapat sumber air berupa sumur bor, adalah lahan yang dekat dengan aliran sungai. “Justru kebanyakan para petani memanfaatkan aliran sungai untuk mengairi sawahnya selama musim kemarau yang berkepanjangan ini. Seperti diwilayah Kecamatan Candipuro dan Sragi,”pungkasnya. (idh)

Sumber: