Industrialisasi di Batam Lesu, Tenaga Kerja Lulusan SMK Bakal Dikurangi

Industrialisasi di Batam Lesu, Tenaga Kerja Lulusan SMK Bakal Dikurangi

KALIANDA – Lulusan SMK yang ingin langsung melanjutkan kedunia kerja di Kabupaten Lampung Selatan bakal ketar ketir. Sebab, kuota jumlah tenaga kerja yang akan dikirim ke Kota Batam bakal dikurangi. Hal ini dipicu oleh banyaknya perusahaan industrialisasi di Kota Batam yang sebelumnya menampung para tenaga kerja lulusan SMK di Lamsel bangkut dan gulung tikar. Informasi ini didapat berdasarkan hasil kunjungan kerja (kunker) para kepala SMK se-Lampung Selatan ke Kota Batam belum lama ini. Akibat kebangkrutan itu, jumlah tenaga kerja lulusan SMK yang biasanya dikirim dalam jumlah ratusan bakal dikurangi menjadi puluhan. Selain kebangkrutan, aksi demontrasi buruh juga membuah kondisi semakin keruh. Banyak perusahaan yang pindah tempat usaha dari Kota Batam ke Vietnam. “Kabar ini memang kurang menggembirakan. Tetapi, kami akan upayakan agar perusahaan-perusahaan yang ada di Lamsel dapat menyerap tenaga kerja kita,” ungkap Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lamsel Drs. M. Aham kepada Radar Lamsel, kemarin. Aham ikut dalam rombongan kunker tersebut. Aham memaklumi kondisi ekonomi belakangan memang membuat industrialisasi kembang kempis. “Kondisinya memang cukup memprihatinkan. Apalagi hal ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja kita. Inilah yang akan kita upayakan. Di Lamsel juga kan banyak perusahaan. Akan kita fasilitasi agar perusahaan lokal dapat menampung,” ungkap dia. Kepala SMK N 1 Kalianda Drs. Herminto membernarkan rencana pengurangan tenaga kerja tersebut. Menurut Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Lampung Selatan ini pihaknya telah melakukan kunker ke Kota Batam. Kunker itu diikuti 44 kepsek SMK se-Lamsel. Kunker juga untuk mengunjungi para pekerja dari Lamsel yang bekerja di Kota Batam. Seperti di PT. Sanyo Energi. Di perusahaan yang bergerak dibidang elektronik ini beberapa bulan terahir mereka mengeluhkan banyaknya aksi demo buruh hingga membuat perusahaan hijrah ke Vietnam. “Ini berdampak lurus dengan pengurangan jumlah tenaga kerja yang dikirim,” ungkap dia. Karena adanya pengurangan ini, ia berharap Pemkab Lamsel benar-benar dapat memfasilitasi para lulusan SMK di Lamsel untuk dapat bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di bumi Khagom Mufakat ini. “Kami harap begitu. Kami bersyukur bilamana Disnakertrans benar-benar dapat memfasilitasi pertemuan dengan perusahaan yang ada di Lamsel. Harapan kami, anak-anak bisa diterima untuk praktek kerja industri atau magang. Sehingga mereka tahu skill dan kemampuan murid SMK dan dapat diterima kerja setelah lulus,” harapnya. (CW3)

Sumber: