BPBD Amini Imbauan tak Digubris

BPBD Amini Imbauan tak Digubris

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan membantah tidak pernah melakukan upaya untuk menanggulangi musibah banjir rob yang menimpa warga di wilayah Kecamatan Sragi. Pasalnya, warga Dusun Kualajaya, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi itu tinggal di sekitar tanggul yang telah dibuat oleh pemerintah, pada beberapa tahun lalu. Itu ditegaskan Kepala BPBD Lamsel Drs. H. M. Darmawan, MM kepada Radar Lamsel, Senin (22/2) kemarin. Dia membenarkan jika banjir rob tersebut terjadi setiap tahun. Namun, warga yang wilayahnya terkena banjir ini kebanyakan pemilik dan pekerja tambak di bertempat tinggal tanggul yang telah dibuat pemerintah untuk mengantisipasi banjir tersebut. Dalam peristiwa tersebut, lanjut Darmawan, sedikitnya 35 rumah warga yang terkena banjir. “Mereka yang kena banjir karena bertempat tinggal di tanggung penangkis. Jadi, wajar jika kebanjiran karena tidak bisa lagi untuk dihindari,”kata Darmawan saat ditemui di Kantor Bupati Lamsel, kemarin. Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamsel ini mengaku juga mengamini bahwa masyarakat di wilayah setempat terkesan bandel. Berulang kali bahkan sering kali memberikan himbauan kepada masyarakat imbauan tersebut tidak pernah diindahkan. “Warga disitu memiliki rumah selain rumah yang terkena banjir itu. Mereka, disana untuk menggarap tambak dan sawah. Kalau upaya pemerintah, sudah lama dibuat tanggul penangkis. Mereka yang di dalam tanggul itu saja yang terkena banjir rob,”imbuhnya. Pihaknya mengaku akan terus berupaya untuk mengambil langkah-langkah agar kawasan tersebut tidak terkena bencana banjir rob yang terjadi setiap tahunnya. “Kita akan cari solusinya. Bagaimana jalan terbaiknya akan saya laporkan langsung ke Pak Bupati,”pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, Dusun Kualajaya, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi dilanda banjir. Puluhan rumah terendam dan puluhan hektar tambak tradisional terendam pasca hujan lebat, Sabtu (20/2) malam. Menariknya meski diterjang banjir akibat luapan air laut, ratusan jiwa warga setempat enggan mengungsi. Bahkan, imbauan Camat Sragi Suwardi pun tak digubris. Warga tetap enggan meninggalkan lokasi banjir meski. Namun sejumlah anak-anak tetap diungsikan ke dusun tetangga. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, air mulai merendam lokasi itu sekitar pukul 23.30 WIB malam. Camat Suwardi yang mendapat laporan warga langsung memberikan peringatan dan imbauan kepada warga agar mengungsi. Saat itu air sudah setinggi lutut orang dewasa. Kepada Radar Lamsel, Camat Suwardi membenarkan pemukiman dan puluhan hektar lahan tambak terendam banjir rob Sabtu (20/2) malam. Menurutnya, begitu mendapat laporan warga pihaknya langsung bergerak kelokasi untuk melakukan evakuasi. “Yang mau dievakuasi cuma anak-anak dan orang tua saja. Lainnya tetap bertahan,” ungkap Suwardi kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, kemarin. (idh)

Sumber: