TP-PKK Siap Sokong Pembangunan
KALIANDA – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lampung Selatan siap mendukung dan membantu program pembangunan yang dilakukan Pemkab Lamsel dibawah kepemimpinan Bupati Dr. H. Zainudin Hasan dan wakil bupati Nanang Ermanto. Organisasi kemasyarakatan yang concern dalam program pemberdayaan masyarakat khususnya kaum perempuan ini siap mengoptimalisasikan dan mengaktualisasikan program pemberdayaan melalui 10 program pokok organisasi. “Tetapi kesiapan ini harus ditunjang dengan organisasi yang benar-benar sehat. Nah, pembenahan internal ini akan terlebih dahulu dilakukan,” ungkap Wakil Ketua TP-PKK Lamsel Winarni kepada Radar Lamsel usai memimpin rapat koordinasi dan penyusunan program kerja PKK di Sekretariat PKK Lamsel, kemarin. Menurut Winarni, pembenahan internal lembaga TP-PKK ini menjadi hal yang akan dilakukan Ketua TP-PKK Lamsel Jasmine Shahnaz sebelum mengimplementasikan program kerja. “Kami belum mau bicara program. Bagian dalam dulu kami benahi. Ini menjadi fokus ketua. Sudah itu baru kita beber program untuk membantu pemerintah daerah,” beber Winarni. Menurut isteri Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto ini, koordinasi antar lembaga diorganisasi PKK harus disinergikan. Sebab, dari penilaian antar lembaga saat ini minim koordinasi. “Koordinasi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan program yang akan dilaksanakan. Sebagus apapun programnya jika tidak ada koordinasi bisa jadi tidak bagus,” ungkap Winarni. Kendati begitu, sambung Winarni, TP-PKK Lamsel akan menyusun program kerja berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini akan diselaraskan dengan visi-misi bupati dan wakil bupati Lamsel periode 2016 – 2021. “Kami ingin sejalan. Dengan begitu keberadaan organisasi ini benar-benar dapat menunjang program pembangunan sesuai dengan visi-misi pemimpin,” ungkap Winarni. Winarni sendiri tidak meragukan kemampuan Ketua TP-PKK Lamsel Hj. Jasmin Shahnaz. Ia meyakini program pemberdayaan akan berjalan khususnya dalam memberdayakan perempuan. “Kami punya mimpi gender di Lamsel ini benar-benar dapat bersaing. Setidak-tidaknya mereka dapat memberdayakan diri sebagai subjek pembangunan. Bukan lagi sebagai objek pembangunan,” ungkap dia.(edw)
Sumber: