Kemarau, Debu Buat Tak Nyaman Warga dan Pengendara

Kemarau, Debu Buat Tak Nyaman Warga dan Pengendara

PENENGAHAN – Musim panas berkepanjangan tidak hanya berdampak pada kekeringan di sejumlah wilayah di Lamsel. Kemarau panjang juga membuat polusi udara khususnya di sepanjang jalan alternatif mulai dari Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan dampai Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang. Pasalnya, ruas jalan ini sampai skr perbaikannya belum diselesaikan. Sebelumnya pihak kontraktor hanya melakukan pengerukan untuk meratakan bagian jalan yang rusak dan ditimbun. Hasil kerukan itu menimbulkan debu beterbangan saat dilalui kendaraan. Tak ada upaya penyiraman jalan selama musim kemarau ini dari pihak perusahaan kontraktor itu. Hanya beberapa pekerja saja yang saat ini sedang melakukan pembuatan talud di Desa Tetaan yang berbatasan dengan Desa Karangsari. Debu bertaburan ke rumah-rumah warga sangat menganggu kenyamanan warga yang tinggal di pinggir jalan alternatif itu. Tidak hanya menganggu kenyamanan, masyarakat yang tinggal disepanjang jalan itu juga terancam berbagai penyakit, seperti Ispa, Diare dan jenis penyakit lainnya. “Ya seperti inilah kondisinya mas. Musim panas ini debu-debu terbang kerumah-rumah warga. Apalagi kalau mobil besar melintas pasti debunya banyak,” ujar Fitri, warga setempat, kemarin. “Kami mengharapkan yang dapat proyek jalan ini menyiram debu supaya masyarakat aman. Pengguna jalan juga nyaman saat melintasi jalan ini. Pengguna sepeda motor sangat tidak nyaman kalau ada mobil yang melintas karena debunya banyak,” imbuhnya. Senada juga dikatakan Yanto, warga Sripendowo. Perbaikan jalan setengah-setengah membuat pengguna jalan tidak nyaman. Batu-batu yang dipakai untuk menimbun lubang jalan membuat perjalanan tidak nyaman. “Bahkan debu-debu jadi banyak dan membuat tidak nyaman. Nafas jadi sesak saat berpapasan dengan mobil,” kata pengguna sepeda motor ini kemarin. Pantauan Radar Lamsel kemarin, perbaikan sepanjang jalan alternatif baru selesai sampai sebagian Desa Sripendowo atau tempatnya di depan kantor Balai Desa setempat. Sisanya, sampai Desa Tetaan belum diperbaiki. Hanya dilakukan penimbunan dan pengerukan dengan alat berat.(man)

Sumber: