DPRD Tinjau Rencana Titik Nol Waterfront City

DPRD Tinjau Rencana Titik Nol Waterfront City

KALIANDA – DPRD Lampung Selatan menaruh asa terhadap konsep pembangunan waterfront city Kalianda yang digadang Pemkab Lamsel. Lembaga legislatif itu berharap konsep pembangunan benar-benar terencana dengan matang. Termasuk dalam penyusunan masterplan Kota Kalianda yang nantinya akan digodok dalam bentuk peraturan daerah. Ketua DPRD Lampung Selatan H. Hendry Rosyadi, S.H.,M.H mengungkapkan, konsep pembangunan waterfront city Kalianda akan menjadikan ibu kota kabupaten Lamsel menjadi salah satu destinasi wisata yang akan dituju wisatawan domestik maupun mancanegara ke Lamsel. Konsep pembangunan ini, kata Hendry, juga jangan sampai berkutat pada konsep pembangunan waterfront city. Melainkan harus mensinergikan dengan potensi-potensi wisata yang ada di Lamsel. Salah satunya adalah keberadaan anak Gunung Krakatau dan pulau-pulau yang ada di Lamsel. “Konsep ini memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Dukungan pusat sangat dibutuhkan,” ungkap Hendry kepada Radar Lamsel saat melakukan reses anggota DPRD Lamsel dapil I di Kalianda – Rajabasa, kemarin. Reses kemarin dilakukan bersama-sama dengan anggota DPRD yang berasal dari dapil 1. Nampak diantaranya Hj. Roslina, M. Syahroni, Jenggis Khan Haikal, S.H.,M.H, H. Darol Kutni, S.Sos dan Andi Apriyanto, A.Md. Dalam reses itu para anggota DPRD Lamsel juga meninjau kesiapan lokasi waterfront city Kalianda yang berada disepanjang pantai Kalianda. Yakni mulai dari Dermaga Bom Kalianda sampai perairan pantai Ketang. “Sementara yang kita canangkan dari dermaga bom ini sampai ketang. Selanjutnya tinggal meneruskan sampai Merakbelantung dan seterusnya. Ini (dermaga bom) menjadi titik awalnya,” ungkap Hendry. Hendry berkeyakinan Pemkab Lamsel dibawah era kepemimpinan Bupati Dr. H. Zainudin Hasan dan Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto akan dapat mengejawantahkan konsep pembangunan waterfront city ini. Terlebih, Zainudin yang notabennya adalah adik Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan memiliki akses dan koneksi luwes ditingkat pusat. “Karena kalau hanya mengandalkan APBD ini akan sulit bagi kita. Pusat satu-satunya menjadi sandaran kita. Untuk itu masterplan nya harus benar-benar siap, bagus, dan on the rule (sesuai aturan),” kata Hendry. Kesiapan masterplan itu, sambung Hendry, berkaitan dengan aksi obral program pembangunan yang akan dilakukan Pemda dipusat. Hendry berkeyakinan pemerintah pusat akan menggelontorkan anggarannya untuk Lamsel sepanjang konsep pembangunannya benar-benar matang dan jelas. Senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Lamsel Hj. Roslina. Menurut dia, tidak ada hal yang tidak mungkin bisa dilakukan sepanjang perencanaan pembangunan benar-benar matang dan jelas. “Saya sangat mendukung ini. Kita punya alam yang begitu indah. Ini adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk rakyat Lamsel,” ungkap dia. Jajaran dewan yang berasal dari Kota Kalianda memang menaruh asa akan pembangunan Kota Kalianda yang lebih matang dan terencana. Kalianda juga menyambut pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS). Sejauh ini, ada dua kemungkinan dampak pembangunan JTTS terhadap Lamsel. Yakni meninggalkan Kalianda yang tidak akan pernah berkembang. Atau membuat kota kecil ini semakin maju dengan kesiapan pemerintah dan masyarakatnya dalam menyambut program nasional itu. “Kita memang mengkhawatirkan dampak yang negatif. Untuk itu hal-hal yang perlu dilakukan harus secepatnya dilakukan. Jangan sampai keberadaan jalan tol justru akan semakin membuat kita tertinggal,” ungkap Ketua Fraksi FPKS Andi Apriyanto. (edw)

Sumber: