Kekurangan Tenaga Medis Jadi Hambatan Naik Status Puskesmas
KALIANDA – Kurangnya tenaga medis untuk sejumlah bidang tertentu disinyalir menjadi hambatan dalam upaya peningkatan status Puskesmas. Pasalnya, ketersediaan tenaga medis yang mencukupi menjadi syarat wajib dalam persoalan tersebut. Hal ini diakui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, dr. Jimmy B. Hutapea, MARS saat ditemui sejumlah awak media di lingkungan Pemkab Lamsel, Jum’at (5/7) pekan lalu. Jimmy menegaskan, kekurangan tenaga medis diwilayah Kabupaten Lamsel mulai dari dokter, perawat, tenaga analisi laboratorium. Yang ada saat ini masih jaduh dari kebutuhan ideal yang semestinya berada di puskesmas maupun RSUD. “Tenaga dokter misalnya yang dibutuhkan untuk dokter umum dan spesialis. Untuk dokter umum untuk mengisi di puskesmas-puskesmas, sedangkan untuk tenaga dokter spesialis untuk mengisi di RSUD Bob Bazar,” kata Jimmy tanpa merinci jumlah tenaga medis yang saat ini tersedia. Sementara untuk tenaga perawat, imbuhnya, yang ada saat ini juga masih kurang. Para perawat ini untuk mengisi pada puskesmas rawat inap yang tersebar di beberapa kecamatan yang tersebar di 17 kecamatan se-Kabupaten Lampung Selatan. “Begitu juga dengan tenaga analisis laboratorium dan juga tenaga gizi yang juga masih kurang. Kita selalu buka untuk posisi ini ketika ada penerimaan CPNS. Tetapi untuk tenaga analisis laboratorium dan gizi ini terkadang pendaftarnya sedikit bahkan tidak ada,” imbuhnya. Dia mengakui, persoalan kekurangan tenaga medis ini terkadang menjadi hambatan dalam upaya peningkatan status di sejumlah puskesmas. Karena, salah satu syarat untuk peningkatan status puskesmas yakni tersedianya tenaga medis yang memadai. “Kita terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan dan kekurangan tenaga ini. Dimana kita selalu mengusulkan pada saat penerimaan CPNSD,” bebernya. Sementara untuk tenaga bidan,dia memastikan jumlahnya untuk saat ini over kapasitas. Sebabm, ada beberapa desa yang diisi lebih dari 1 bidan untuk melakukan pelayanan terhadap masyarakat. “Kalau khusus bidan sejauh ini sudah mencukupi. Kini untuk keberadaan bidan desa ini sudah ada di setiap desa. Bahkan di beberapa desa ada yang memiliki 2-3 bidan desa nya,” pungkasnya. (idh)
Sumber: