Kesejukan Atmosfer Pilkada Wajib Dipertahankan
KALIANDA – Kabupaten Lampung Selatan boleh dibilang merupakan salah satu kabupaten /kota yang menggelar pilkada tanpa kerusuhan yang berdampak sistemik. Bahkan, KPU Lampung Selatan menyebut masyarakat Lampung Selatan dapat menjaga kesejukan atmosfer pilkada dengan baik. Yakni menjaga keamanan, perdamaian dan kondusifitas daerahnya selama gelaran pilkada 2015 lalu. Kondisi ini patut diapresiasi. Bahkan, KPU berharap kesejukan atmosfer ini dapat terjaga bahkan ditingkatkan pada pesta demokrasi selanjutnya. Terdekat adalah pemilihan gubernur (pilgub) Lampung 2018 mendatang. Selanjutya pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019. Ketua KPU Lampung Selatan Muhammad Abdul Hafids mnengatakan hal itu kepada Radar Lamsel usai membubarkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) se-Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (27/2). Pembubaran PPK itu dilakukan KPU lantaran tugas panitia penyelenggara ditingkat kecamatan itu telah habis masa tugasnya. Total ada 85 anggota PPK se-Lamsel yang membantu KPU dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Ke-85 PPK bertugas sejak awal tahapan sampai akhir. “PPK ini sifatnya adalah ad-hoc. Jadi, tidak permanen seperti KPU. Karena tugasnya sudah habis kita bubarkan,” ungkap Ketua KPU Lamsel Muhammad Abdul Hafids kepada Radar Lamsel. Hadir dalam pembubaran itu Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto. Tak ketinggalan komisioner KPU Mislamuddin, Hj. Titik Sutriningsih, Hj. Sri Fatimah dan Hendra Apriansyah. Sekretaris KPU Lamsel H. Thamrin, S.Sos, M.M dan pasukan sekretariat juga nampak hadir. Dalam kesempatan itu, Hafids kembali mengungkapkan terima kasihnya kepada stakeholder dan Pemda Lampung Selatan. Utamanya DPRD Lamsel dan Pemkab Lamsel. Sebab, dalam penyelenggaraan pilkada tak luput dari dukungan Pemda. Terlebih, saat pilkada lalu, KPU didukung tiga pemimpin sekaligus. Yakni Bupati Lamsel H. Rycko Menoza saat awal tahapan, Pj. Bupati Lamsel H. Kherlani pada penyelenggaraan, dan Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan pada akhir tahapan. “Ini wabil khusus bagi kami. Kami ucapkan terima kasih,” ungkap dia. Pada kesempatan itu, Ketua KPU dua periode ini juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh elemen dan rakyat Lampung Selatan. Rakyat, kata Hafids telah menjaga penyelenggaraan pilkada berlangsung lancar, sukses dan damai. Kendati begitu, Hafids memohon maaf jika selama penyelenggaraan pilkada terdapat kekurangan disana-sini. Terlebih dalam memberikan pelayanan kepada rakyat Lamsel dalam hal mengakomodasi pendataan pemilih dan penggunaan hak pilih. Termasuk pihak-pihak yang merasa pelayanan KPU kurang. “Saya rasa ini lebih kepada manusiawi yang tak luput dari kekurangan. Saya memohon maaf,” ungkap dia. Namun, Hafids menilai pilkada Lamsel 9 Desember 2015 lalu adalah pilkada yang paling demokratis. Menurut dia, momentum pesta demokrasi di Bumi Khagom Mufakat ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. Karena itu, Hafids berharap kesejukan atmosfer pilkada Lamsel dapat terus terjaga pada gelaran pesta demokrasi selanjutnya yakni pemilihan legislatif (pileg), pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. “Ini perlu dipertahankan. Bahkan ditingkatkan. Harapan saya kedepan, pada pesta demokrasi selanjutnya suasana aman, damai dan kondusif ini terus terjaga,” pungkasnya. (edw)
Sumber: