Protes Perusahaan, Warga Katibung Blokir Jalan

Protes Perusahaan, Warga Katibung Blokir Jalan

KATIBUNG – Warga di Kecamatan Katibung menanam pohon pisang dan memasang bebatuan ditengah jalan Desa yang menuju Kecamatan Katibung pukul 08.00 WIB, kemarin. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap keberadaan perusahaan diwilayah setempat yang dinilai tak peduli dengan kondisi jalan rusak. Bahkan, warga setempat juga menagih janji pihak perusahaan yang ingin memperbaiki jalan tersebut. Penanaman pohon pisang dilakukan oleh warga beramai-ramai kemarin. Tak hanya pohon pisang dan batu. Warga juga memblokir jalan dengan membentangkan kayu dijalan itu. Anton (32) warga setempat mengungkapkan, aksi blokir jalan itu sengaja dilakukan karena warga sudah sering dibohongi dengan janji-janji palsu dari perusahaan. “Kami sudah lama mendambakan jalan mulus. Tetapi, hampir sepuluh tahun ini jalan masih saja rusak. Tidak ada perhatian dari perusahaan. Padahal yang membuat rusak mereka,” ungkap Anton kepada Radar Lamsel, kemarin. Dia mengancam jika jalan tidak segera diperbaiki, aksi blokir akan berlanjut. Artinya, penanaman pohon pisang dan lainnya tidak akan dihentikan sebelum pihak perusahaan bersedia untuk memperbaiki jalan ini. “Kami tak akan mencabut pohon pisang yang ditanam, agar truk ataupun puso milik perusahahaan tidak dapat menggunakan jalan ini , sampai jalan diperbaiki,” ujarnya. Senada dengan yang dikatakan Edo (41). Tokoh masyarakat ini juga mengamini tindakan penanaman pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap perusahaan. Pasalnya, perusahaan pernah berjanji akan memperbaiki jalan pada Februari tahun ini, namun hingga saat ini tak kunjung diperbaiki. “Kami sudah sabar menunggu. Februari sudah berakhir. Tetapi tak ada perbaikan,” kesal dia. Warga sepakat dan mengancam aksi blokir jalan bersama desa sekitar jalan rusak diantaranya Desa Pardasuka dan Desa Babatan. “Untuk sementara kita beri pelajaran pada perusahaan terkait, agar mereka tahu bagaimana rasanya menunggu ketidakpastian,” ungkap Edo. Sementara itu, pantauan Radar Lamsel aksi blokir itu masih berlangsung sampai pukul 15.00 WIB, kemarin. Sampai berita ini diturunkan belum jelas apakah pihak perusahaan yang dalam hal ini adalah PT. Sumber Batu Berkah (SBB) bersedia memperbaiki atau tidak. (CW3)

Sumber: