Musim Panen Tiba, Harga Jagung Turun Drastis

PALAS – Harga jagung ditingkat petani mulai anjlok. Padahal, sebagian petani baru memulai masa panen tanamannya sejak beberapa terakhir ini. Anjloknya harga jagung ditingkat petani mulai menjadi keluhan para petani. Di Kecamatan Palas misalnya. Saat ini para petani mulai melakukan panen jagung. Awal panen, harga jagung tingkat petani Rp 1.700 per kilogram. Poktan Rukun Tani Desa Kalirejo, Kecamatan Palas Sriyanto (57) mengatakan, seminggu lalu dia menjual jagung seharga Rp2.300 perkilogram. Namun minggu ini, harga jual jagung mulai menurun sampai harga Rp1.700 perkilogram. “Minggu kemarin, saya masih bisa jual jagung basah ke pengepul dengan harga Rp 2.300 perkilogram. Minggu ini harga jagung langsung turun drastis yakni Rp1.700 perkilogram,” tutur Sriyanto kepada Radar Lamsel, kemarin. Rofmin (60) anggota Poktan Karya Maju asal Desa Rejomulyo mengatakan, idealnya petani paling tidak menerima harga jagung basah Rp 2000 perkilogram. Dengan harga itu, kata dia, petani bisa menutupi biaya oprasional yang sudah dikeluarkan sejak mulai penanaman sampai panen. “Jika harga jagung terus turun, jelas petani hanya balik modal dan tidak dapat keuntungan,” ujar Rofmin. Rofmin berharap pemerintah bisa mengontrol harga jagung pada saat musim panen raya tiba seperti saat ini. “Saya berharap pemerinta agar memperhatikan keluhan petani jagung diwilayah ini,” tambah Rofmin. Kodir (42), salah satu pengepul jagung warga Desa Kalirejo mengatakan, hal tersebut sudah menjadi hukum alam. Dimana, ketika pasokan melimpah jelas akan mempengaruhi nilai tawar harga jagung ditingkat petani. “Ya ini sudah hukum alam mas, namun saya tidak akan memberikan harga jagung basah di bawah Rp 2000 perkilogram. Karena saya juga patani, saya juga paham apa yang dikeluhkan petani jagung diwilayah ini,” ujar Kodir.(CW2).
Sumber: