Petani Jagung Resah Harga Terus Menurun

Petani Jagung Resah Harga Terus Menurun

KALIANDA – Petani jagung diwilayah Kabupaten Lampung Selatan mengeluhkan rendahnya harga jagung yang mereka jual ditingkat pabrik. Padahal, saat ini belum memasuki masa panen raya. Mereka khawatir, pada saat memasuki masa panen raya harga jual jagung semakin terpuruk. Hal itu dipastikan membuat mereka semakin merugi. Mereka menduga adanya permainan di tingkat pabrik. Salah satu petani jagung asal Desa Gunung Terang, Kecamatan Kalianda Ucok mengharapkan pemerintah melalui instansi terkait bisa mencari tahu apa penyebab turunnya harga jagung yang sangat fantastis ini. Sebab sebelumnya, harga jagung ditingkat pabrikan bisa mencapai Rp4.200 per kilogram. Namun saat ini, harganya hanya berkisar Rp3.000-Rp3.200 perkilogram. “Ini saja belum panen raya. Bagaimana kalau sudah panen besar. Bisa tambah murah harga jagung, Mas. Harus mengadu kepada siapa kami selaku petani kecil,”kata Ucok kepada Radar Lamsel, Kamis (3/3) kemarin. Menurutnya, selama ini para petani jagung memang dianjurkan langsung menjual jagung ke pabrik sesuai dengan kesepakatan. Namun, banyak kriteria yang harus dipenuhi yang membuat petani kesulitan menjual. “Mulai dari kadar air harus diukur. Kadang-kadang banyak petani yang tidak sabar dan menjual langsung dengan harga yang lebih rendah,”imbuhnya. Dalam satu hektare, lanjutnya, petani bisa mengeluarkan biaya produksi lebih dari Rp6 juta selama kurun waktu empat bulan panen. Apabila dijual dalam kondisi setelah panen, petani hanya dihargai sebesar Rp2.000 per kilogramnya. “Satu hektare itu hasilnya paling banyak lima ton. Jelas saja kami hanya mendapatkan untuk Rp2 juta dalam empat bulan. Hanya Rp500 ribu kami dapat uang setiap bulannya. Apakah itu sesuai ?,”tutupnya. Sementara itu, Ketua KTNA Lamsel M. Amin akan menindaklanjuti apa yang menjadi permasalahan dilapangan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas instansi terkait. “Kami akan datangi Dinas Perdagangan dan Pasar mengenai masalah ini. Kami juga akan meminta instansi terkait untuk mengundang pihak pabrik dan ingin mendengar permaslahan yang terjadi. Karena, kalau dibiarkan berlarut-larut harga jagung akan terus menurun. Apalagi sebentar lagi akan memasuki musim panen raya. Otomatis harga bakal turun. Kasihan petani kita,”terang M. Amin. (idh)

Sumber: