Ratusan Hektar Tanaman Padi Gagal Panen

Ratusan Hektar Tanaman Padi Gagal Panen

PALAS – Ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Palas gagal panen. Gagal panen ini disebabkan kekeringan yang melanda sejak padi ditanam dan serangan hama. Meski curah hujan akhir-akhir ini tinggi disejumlah wilayah, namun di Kecamatan Palas curah hujan masih rendah. Ratusan hektar tanaman padi gagal panen ini tersebar di dua desa, yakni Desa Pulau Jaya seluas 350 hektar dan Desa Bumi Restu seluas 50 hektar. Tidak hanya itu, ratusan hektar tanaman padi di tiga desa yakni, Desa Bumi Asri, Bumi Asih dan Bumi Daya terancam gagal panen. Tanaman padi diwilayah ini diserang hama jamur, keresek dan sundep. Iskandar (55), Ketua Gapoktan Tani Maju, Desa Pulau Jaya, Kecamatn Palas mengaku, dari 570 hektar potensi lahan baku padi yang ada didesanya, sekitar 350 hektar gagal panen karena tanamn padi mati akibat kekurangan air dan terserang hama jamur, keresek dan sundep. “Sebagian besar petani di Desa Pulau Jaya merugi. Ini karena padi sawah mereka mati akibat kekurangan air dan terserang hama. Saya sudah laporkan kejadian ini kepada PPL. Petugas PPL sudah datang meninjau kelokasi,” tutur Iskandar, Kamis (3/3). Senada juga dikatakan Darman (65), Poktan Tunas Jaya, Desa Bumi Asih. Dia mengaku, dirinya merugi jutaan rupaih aibat tanaman padinya mati kekeringan dan terserang hama. “Untuk musim rendengan tahun ini, saya rugi puluhan juta rupiah. Karena padi disawah saya seluas 2 hektar mati semua akibat kekeringan dan terserang hama,”kata Darman. Sementara, Darusman (36), poktan warga Desa Bumi Daya mengatakan mengaku sekitar 20 hektar tanaman padi milik anggota kelompoknya terancam gagal panen. Ancaman gagal panen ini juga disebabkan kekeringan dan terserang hama. “Umur padi saat ini sekitar 45- 70 hari. Tanaman sangat mebutuhkan air dimasa pertumbuhan ini. Tapi meski di daerah lain curah hujan cukup tinggi, tapi diwilayah kami sangat jarang turun hujan. Keadaan ini bisa mengancam gagal panen karena curah hujan kurang dan diserang hama jamur, keresek dan sundep,” ujar Darusman.(CW2).

Sumber: