SMAN 2 Kalianda Implementasikan SMA Zonasi 2019

SMAN 2 Kalianda Implementasikan SMA Zonasi 2019

KALIANDA – SMAN 2 Kalianda menjadi tuan rumah acara implementasi program SMA zonasi tahun 2019. Acara ini juga menyelipkan program In House Training (IHT) pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Pembuatan sasaran mutu SPMI bagi lembaga pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting. Pasalnya, hal itu menyentuh pengendalian mutu internal, e-raport, e-module, pembelajaran, penilaian berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills), dan pembelajaran sistem. Selain itu, SPMI juga mengimplementasi masalah SMA zonasi. Program baru dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI ini merupakan pengganti program rujukan. Kepala UPTD Wilayah I, Drs. Sunardi, M.Pd, mengatakan SPMI juga menyertakan video pembelajaran dalam penerapannya. Dengan adanya sasaran mutu jelas dan spesifik, lembaga pendidikan akan mengetahui target, serta arah yang hendak dituju. “Dengan adanya sasaran mutu yang SMART, masing-masing unit kerja akan dapat menyusun program kerja yang sesuai. Dan dapat menetapkan kebutuhan sumber dayanya,” katanya saat menyampaikan program SPMI di aula SMAN 2 Kalianda, Kamis (22/8) kemarin. Kepala SMAN 2 Kalianda, Darmiyati, M.Pd, mengatakan program SPMI juga memberikan pendampingan kepada sekolah imbas. Di mana, SMAN 2 Kalianda memiliki beberapa sekolah imbas, diantaranya SMAN 1 Palas, SMAN 1 Sragi, SMAN 1 Rajabasa, SMA Babul Hikmah dan SMA Islam Kalianda. Menurut Darmiyati, sistem SPMI akan memudahkan dewan guru menyusun laporan. Sebab, SPMI memiliki peranan untuk peningkatan kualitas pembelajaran multi level learning (MLL). Darmiyati mengatakan kegiatan peningatan kualitas guru MLL pendidikan dan latihan dalam. “E-raport dan e-modul itu laporan berupa online. Sudah kami terapkan setiap saat,” katanya. IHT SPMI bertujuan untuk menginformasikan kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) tentang pentingnya jaminan mutu pendidikan pada sekolah. Untuk bisa mengimplementasikan sistem penjaminan mutu, warga sekolah harus paham tentang indikator-indikator mutu yang ada dikaitkan dengan kondisi sekolah saat ini. Kegiatan ini akan berlangsung sampai 26 Agustus mendatang. (rnd)

Sumber: