Jadikan Fenomena GMT untuk Tingkatkan Imtak
PENENGAHAN – Fenomena gerhana matahari tetap (GMT) yang terjadi, Rabu (9/3) pagi kemarin, hendaknya bisa dijadikan momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan (Imtak) terhadap Allah SWT. Sebab, peristiwa tersebut merupakan bentuk kekuasaan sang pencipta yang nyata. Hal itu ditegaskan Kepala Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin KH. Ahmad Rafiq Udin, S.Ag, M.Si., dihadapan para santri dan karyawan pondok pesantren usai melakukan sholat gerhana, di Masjid As-Syarif, Pondok Ushuluddin, kemarin. Dia mengaku miris mendengar banyak kejadian yang menyimpang akan terjadinya fenomena tersebut. Hal itu, kata dia, jika tidak diluruskan akan menimbulkan kemusyrikan. “Menurut kepercayaan orang pada zaman dulu, kalau sedang terjadi gerhana anak kecil di taruh di bawah meja, ada juga yang ditimbun dengan pasir. Itu semua salah, kita sebagai orang yang berpendidikan harus mengerti akan fenomena ini. Karena, sudah banyak kita dengar banyak hal yang menyimpang,”kata A. Rafiq Udin. Semestinya, jelas Rafiq, bagi para umat islam khususnya apabila melihat gerhana hendaknya melakukan sholat, dzikir, mendengar khutbah dan berinfak. Hal tersebut merupakan anjuran dari Nabi Muhammad. “Kami di Ushuluddin sudah melakukan hal itu sesuai dengan hadist dari Rosullullah. Mulai dari sholat, berdzikir, berkhutbah dan ber-infak. Karena kejadian ini merupakan tanda-tanda kekuasaan tuhan yang harus kita syukuri,”teragnya, usai sholat gerhana. Lebih lanjut dia mengatakan, fenomena GMT tersebut sebelumnya sudah dijabarkan oleh sang pencipta dalam Al-Qur’an. “Termasuk terjadinya malam dan siang itu sudah menjadi takdir yang di kehendaki Allah. Jadi, kita harus meluruskan berbagai penyimpangan yang mengarah kepada kemusrikan,”pungkasnya. (idh)
Sumber: