Yakini Lamsel Bisa Bersaing di MEA
BAKAUHENI – Pemerintah Provinsi Lampung meyakini Kabupaten Lampung Selatan dapat bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang tengah bergulir. Kekayaan yang ada di Bumi Khagom Mufakat ini menjadi salah satu daya dukung persaingan yang bisa dikembangkan. Salah satunya dalam memanfaatkan limbah pelepah pisang menjadi kerajinan tangan (handmade). Demikian disampaikan staff Dinas Perindustrian Provinsi Lampung Basri, SE, MM, yang mewakili Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Lampung Tonny OL Tobing saat menghadiri bimbingan teknis pemanfa’atan pelepah pisang kepada warga Desa Hatta Kecamatan Bakauheni, (14/3), kemarin. Dia mengatakan, Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten/kota di Lampung yang memiliki potensi sebagai penghasil pisang. Sejauh ini, masyarakat hanya mengandalkan buah pisang sebagai nilai ekonomis. Padahal, limbah pelepah pisang dinilai patut diperhitungkan apabila masyarakatnya berfikir cerdas dan kreatif dalam mengolah limbah menjadi kerajinan tangan. Hasil olahan itu bahkan bisa di ekspore keluar negeri. “Produk dari pengolahan ini pernah kita pamerkan di ajang pameran Jakarta Expo ( J-expo) berupa tas, sandal, kotak tisu dan banyak pernak-pernik lainnya. Hasilnya cukup membanggakan. Pengujung bahkan ada perusahaan yang sanggup memberi kontrak dengan jumlah besar,” kata dia kepada Radar Lamsel. Sejauh ini, kata dia, pemerintah masih memiliki kendala dalam hal pengrajin (SDM). Basri menilai minimnya pengrajin yang bisa membuat kerajinan tangan dari pelepah pisang ini membuat Lampung khususnya Lampung Selatan belum bisa bicara banyak. “Ini yang menjadi alasan kami gencar mengadakan pelatihan. Tujuannya agar masyarakat yang ada di Lampung sadar bahwa kita punya potensi yang bisa dikembangkan,” ujarnya. Ia menilai tiap Kabupaten yang ada di Lampung memiliki potensinya masing-masing. Kabupaten Lampung Barat misalnya. Yang kaya akan hasil kopinya. Lamtim dengan Ikon Gajahnya sebagai destinasi wisatanya dan Lamsel dengan hasil pisangnya. “Kita akan berupaya menggali potensi ini,” ungkap dia. Dia juga menambahkan dunia internasional sedang gencar mencanangkan gerakan go green untuk menghapus penggunaan kantong plastik. Hal ini tentunya menguntungkan para pengrajin, karena kerajinan tangan dari pelepah pisang ini ramah lingkungan. “Pelatihan ini akan terus kami gencarkan. Setiap Kabupaten yang ada di Lampung agar kerajinan tangan khas Lampung bisa mendunia dan bersaing di era MEA,” harapnya. (Cw3)
Sumber: