Kesenian Reog Curi Perhatian Warga Sidomulyo

Kesenian Reog Curi Perhatian Warga Sidomulyo

SIDOMULYO – Kesenian Reog Ponorogo sepertinya masih menjadi sarana hiburan masyarakat di Kecamatan Sidomulyo. Buktinya, pertunjukan pentas seni budaya Reog Ponorogo yang berlangsung di lapangan Sidorejo Kecamatan Sidomulyo kemarin mendapat perhatian dan antusias dari ribuan warga. Mulai dari anak-anak hingga dewasa berdatangan ke lapangan Sidorejo untuk menyaksikan pertunjukan ini. Kedatangan kelompok pencinta seni yang mengatasnamakan Singo Bolang ini menampilkan 20 orang penari reog asal Jawa Timur. Waluyo (20) salah seorang anggota penari reog mengatakan, timnya datang ke Sumatera dengan memulai pertunjukannya di Lampung Selatan. “Kita adakan pertunjukan agar semua orang mengetahui bahwa kesenian reog ini memang asli Indonesia,” kata dia. “ Jauh-jauh kami datang dari Jawa Timur hanya untuk melestarikan kesenian reog ponorogo. Kami berterimakasih atas antusias warga Sidomulyo yang berdatangan ke lapangan Sidorejo ini. Luar biasa respons masyarakatnya,” ungkap dia kepada Radar Lamsel. Dia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya melestarikan budaya sendiri akan tetapi membuka mata dunia bahwa reog memang asli milik Indonesia. “Dulu sempat ada Negara yang mengklaim bahwa reog bukan berasal dari Indonesia, mulai saat itu kami sadar bahwa harus ada penerus untuk terus melestarikan reog ponorogo,” ujar anggota singo bolang ini. Sementara itu Kades Sidorejo Tomi Yulianto mengatakan, dirinya senang jika ada pementasan seperti ini di desa yang dipimpinnya tersebut. Karena membawa berkah bagi para pedagang dan masyarakat. “Untuk pementasan yang memang hanya satu hari tentunya memberikan tontonan yang menarik dan mendidik, kerena memang warga Sidomulyo rindu akan hiburan-hiburan tradisional macam ini,” ujar tomi. Adel salah seorang remaja yang menyaksikan reog mengatakan, dirinya sengaja datang ke lapangan Sidorejo untuk menyaksikan penampilan reog dengan jumlah banyak. “ Karena selama ini kita jarang melihat penari reog berjumlah 20 penari tampil berbarengan ditengah lapangan, selain unik sambungnya reog juga membutuhkn keahlian khusus karena penarinya menggunakan gigi sebagai penopang reog,” ujar remaja yang masih duduk di bangku SMA ini. (Cw3)

Sumber: