WAY LIMA - Karena kondisi bangunan sekolah yang sudah tidak memungkinkan, Sekolah Dasar Negeri 35 Way Lima yang berada di Desa Gunungrejo Kecamatan Way kekurangan ruang kelas belajar (RKB). Akibatnya, satu ruangan kelas disekat menggunakan kayu, yakni ruang belajar kelas 2 dan kelas 3.
Hal ini tentu membuat murid tidak dapat konsentrasi dalam menyerap setiap pelajaran yang diberikan oleh guru, lantaran satu ruang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar oleh dua kelas. Dimana, SDN 35 Way Lima yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Kabupaten Pesawaran ini hanya memiliki empat ruangan kelas.
Ketika Radar Pesawaran mengunjungi SDN N 35 Way Lima pada Selasa (22/10), ditemukan siswa-siswi yang sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan dibatasi kayu papan setinggi orang dewasa.
Mulkhan, S.Pd, salah seorang guru di sekolah setempat mengatakan jika kondisi tersebut telah berlangsung sejak tahun 1986. Bahkan sudah beberapa kali ganti kepala sekolah belum pernah mendapatkan bantuan ruang kelas baru dan hanya mendapatkan rehab ringan berupa atap rangka baja pada tahun 2013 lalu.
\"Untuk saat ini SDN 35 Way Lima memiliki empat ruangan kelas yang sekarang dipakai untuk kegiatan belajar dan mengajar. Yakni satu ruangan bekas kantor kepala sekolah untuk kelas enam, dan satu ruang yang disekat untuk kelas dua dan kelas tiga. Sedangkan dua ruangan lagi digunakam untuk kelas empat dan kelas lima. Sementara untuk kelas satu memakai ruangan bekas rumah dinas guru yang sudah tidak layak lagi digunakan untuk kegiatan belajar -mengajar dikarenakan atap flapon yang sudah bolong-bolong dan hampir roboh. Selain itu, ruangan perpustakaan yang seharusnya dijadikan tempat ruang baca dan menyimpan buku kini harus beralih fungsi dijadikan untuk ruang Kepala sekolah dan dewan guru,\" paparnya.
Dikatakan, bangunan fisik SDN 35 Way Lima dibangun pertama kalinya pada tahun 1986, dan saat ini sangat butuh perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk diperbaiki. menurutnya, karena kondisi bangunan yang rusak, maka setiap sekolah tersebut mengalami penurunan dalam mendapatkan murid baru.
\"Warga lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain yang kondisi fisik bangunanya lebih baik,\" tandasnya.
Sementara Kepala Sekolah SDN 35 Way Lima Hasroni. Z mengungkapkan, saat ini Sekolah Dasar Negeri 35 Way Lima hanya memiliki 60 orang murid. Yang terdiri dari kelas 1 sebanyak 13 orang, kelas 2 sebanyak sembilan orang, kelas 3 sebanyak tujuh orang, kelas 4 sebanyak dua belas orang, kelas 5 sebanyak sembilan orang, dan kelas 6 sebanyak dua belas orang. Sementara jumlah guru sebanyak 11 orang yang terdiri dari 6 orang PNS dan 5 guru honorer.
\"Kami sudah sering mengajukan permohonan penambahan ruang kelas baru dan kelengkapan lainnya, namun sampai saat ini belum ada yang terealisasi,\" ujarnya.
Dirinya menyatakan, pada tahun 2018 pihak kementerian pernah melakukan survey kondisi bangunan, namun hingga saat ini tidak informasi. Sedangkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran hingga saat ini belum pernah ada yang datang dan melihat secara langsung bangunan sekolah ini.
\"Jika kondisi fisik sekolah baik, sedikit banyak akan membuat masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya di SDN 35 Way Lima ini ketimbang di sekolah tetangga (sekolah lain,red). Idealnya kan satu kelas satu ruangan, kami juga kekurangan peralatan belajar seperti meja dan kursi. Karena meja dan kursi yang ada sudah tidak layak pakai, untuk itu kami mengharapkan segera ada bantuan perbaikan,\" harapnya. (jko/esn)