Pekerjaan Jalan Terkesan Asal Jadi, Warga Pertanyakan Mutu dan Kualitas Pembangunan
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Senin 04-11-2019,08:36 WIB
WAY RATAI – Program pembangunan mantab dan berkualitas yang di usung oleh Pemkab Pesawaran dibidang infrastruktur nampaknya belum terealisasi dengan baik.
Pasalnya, masih banyak terdapat beberapa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pesawaran yang mutu dan kualitasnya jauh dari kata baik. Salah satunya adalah pekerjaan peningkatan jalan penghubung antar desa di Kecamatan Way Ratai yang sudah hancur meski belum genap berusia satu tahun.
Dari hasil pantauan Radar Pesawaran, pembangunan peningkatan jalan jenis lapisan penetrasi (Lapen) sepanjang sekitar 2 kilometer yang menghubungkan Dusun Margosari, Desa Mulyosari dan Dusun Kontrak, Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai sudah mulai rusak parah. Padahal pembangunan yang diduga dilakukan oleh pemerintah daerah melalui instansi terkait tersebut belum lama selesai dikerjakan, namun hampir seluruh titik pada ruas jalan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan terparah terdapat di Dusun Kontrak Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai. Dimana, hampir diseluruh titik ruas jalan terdapat material aspal yang sudah tidak mulus lagi. Bahkan badan jalan sudah mulai pecah dan terkelupas, sehingga pasangan batu onderlagh terlihat dibeberapa ruas jalan. Dan, material berupa kerikil tajam juga berserakan hampir disepanjang jalan tersebut.
Supri (30), salah seorang warga Dusun Margosari, Desa Mulyosari mengatakan bahwa, kerusakan ruas jalan tersebut diduga karena buruknya kualitas saat pengerjaan proyek pada tahun 2019 ini.
“Masa belum satu tahun jalan sudah rusak, miris kan. Apa lagi kalau sudah satu atau dua tahun, pasti rusaknya tambah parah lagi,” ujarnya kepada Radar Pesawaran, Kamis (31/10).
Kekecewaan terhadap mutu dan kualitas pembangunan jalan tersebut juga diungkapkan oleh Waryanto (48), Warga Dusun Kontrak, Desa Pesawaran Indah. Sebagai pengguna jalan yang menghubungkan Desa Pesawaran Indah dan Desa Mulyosari tersebut dirinya merasa kecewa terhadap pembangunan yang dinilai asal-asalan ini.
“Perbaikan jalan ini sekitar 5 bulan yang lalu, saya sering lewat jalan ini, saat saya lewat sudah rusak lagi seperti ini,\" keluh Waryanto.
Sebagai masyarakat, Waryanto merasa kecewa dengan hasil perbaikan jalan tersebut, terlebih lagi belum lama diperbaiki sudah rusak kembali. Menurutnya, warga setempat juga tidak mengetahui perbaikan jalan tersebut dilakukan oleh siapa, pasalnya dari awal pekerjaan hingga selesai tidak terdapat papan nama pekerjaan.
“Nggak tau siapa yang mengerjakan proyek ini, kami warga di sini juga tidak tahu persis berapa nilai pekerjaannya,” tandasnya. (jko/esn)
Sumber: