Jalan Kabupaten; Warga Senang juga Kecewa

Jalan Kabupaten; Warga Senang juga Kecewa

PENENGAHAN – Kondisi jalan kabupaten baik yang sudah diperbaiki maupun yang gagal diperbaiki, seperti dua sisi mata pisau dalam pandangan masyarakat. Ada yang senang lantaran jalan sudah diperbaiki, namun tak sedikit yang kecewa karena jalan mereka tak kunjung diperbaiki. Di Kecamatan Penengahan misalnya, beberapa ruas disana mulai dibenahi. Dari 8 infrastruktur itu, 6 diantaranya ada yang telah dan tengah dikerjakan. Sedangkan 2 sisanya tidak terealisasi karena gagal lelang. Keenam infrastruktur tersebut merupakan pekerjaan ruas jalan penghubung antar desa.           Pertama ruas Kelaten–Gandri sepanjang 1 kilometer. Ruas Kuripan–Kelaten sepanjang 1.900 meter. Kemudian ruas Pasuruan–Penengahan sepanjang 500 meter. Ruas Banjarmasin–Waykalam. Selanjutnya jembatan Waypisang, dan pembangunan jalan lingkungan di dusun 5, dan dusun 6 sepanjang 200 meter di Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan.           Sementara infrastruktur yang gagal lelang yaitu jalan ruas Gayam–Tetaan, dan jalan lingkungan di Desa Pisang. Dua kegiatan ini pun dipastikan masuk dalam SILPA (sisa lebih pembiayaan anggaran tahunan) tahun 2020. Untuk tahun mendatang, proyeksi di Kecamatan Penengahan hanya lanjutan dari 6 infratsruktur itu saja.           Sedangkan untuk dua infrastruktur yang gagal lelang akan diupayakan lagi pembangunannya pada tahun 2020 nanti. Unit Pelaksana Teknis Pengajuan Konstruksi Bangunan (UPT PKB) Kecamatan Penengahan–Bakauheni telah mencanangkan pembangunan lanjutan dari 6 proyek tersebut. “Insyaallah, kita upayakan lanjutannya,” kata Kepala UPT PKB Penengahan–Bakauheni, Budi Santoso, kepada Radar Lamsel, Rabu (20/11/2019). Untuk infrastruktur ruas jalan Gayam–Tetaan, dan jalan lingkungan di Desa Pisang, lanjut Budi, akan tetap diupayakan. Dengan terealisasinya 6 pembangunan jalan itu, Budi mengatakan Kecamatan Penengahan hampir tidak memiliki jalan yang bersifat urgensi. “Yang diminta masyarakat perlahan terealisasi semua,” katanya. Camat Penengahan, Erdiyansyah, S.H.,M.M. mengatakan pembangunan infrastruktur jalan yang sudah terealisasi merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. “Masyarakat juga ikut senang karena jalan yang diidamkan sudah dibangun,” ucapnya. Damari (30), warga Desa Pasuruan, kecamatan setempat, mengaku senang dengan pembangunan jalan yang dilakukan di beberapa ruas. Menurut dia, pembangunan infrastruktur yang dilakukan di beberapa ruas itu semakin memudahkan mobilitas masyarakat. “Terima kasih Pemkab Lamsel,” katanya. Dibelahan Lampung Selatan lainnya, mayoritas warga di Desa Rulung Helok, Kecamatan Natar kembali mempertanyakan kejelasan rencana pembangunan jalan milik kabupaten tepatnya di Dusun Way Napal hingga ke Talang Rengas.           Hal itu lantaran saat pengumuman pembangunan oleh Bappeda Lamsel di Desa Rulungsari saat Musrenbang Kecamatan Natar jalan tersebut masuk dalam prioritas dan akan dibangun tahun 2019 namun belakangan dikabarkan hilang.           Kepala Desa Rulung Helok Sartian Ibrahim mengatakan, kekecewaan warga ditambah dengan tidak adanya penjelasan secara jelas dari Pemkab Lamsel terkait pembatalan perbaikan jalan itu. \"Kami berkomitmen akan kembali mengusulkan jalan itu agar diperbaiki, karena saya malu dengan warga sudah mengumumkan akan dibangun malah kenyataannya tidak jadi,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel.           Ia menambahkan, jalan penghubung dusun itu sudah berkali-kali diukur sehingga sudah selayaknya mendapat perhatian. Apalagi Desa Rulung Helok salah satu desa paling ujung Kabupaten Lamsel. \"Totalnya 3 Kilometer, warga meminta diperbaiki hingga hotmix,\" tuturnya.           Selain usulan ke Pemkab Lamsel, Desa Rulung Helok masih fokus dalam pembangunan jalan lingkungan pada 2020 mendatang hal itu karena kebutuhan akses yang baik merupakan permintaan utama masyarakat. \"Tahun depan kami akan fokus membangun jalam rabat beton di tiga dusun,\" terangnya.           Sementara itu, Kepala UPT Pengujian Kontruksi dan Bangunan (PKB) Kecamatan Natar Desfiansyah mengatakan pihaknya mendorong agar semua desa mengusulkan jalan-jalan milik kabupaten untuk diperbaiki sebab nanti akan disaring lagi menjadi prioritas. \"Ya nanti kan akan ada prioritas, yang sudah jadi prioritas tahun sebelumnya tetapi belum dapat maka akan didorong lagi,\" pungkasnya. (rnd/kms)

Sumber: